TRIBUNNEWS.COM - Militer Turki kembali meluncurkan serangan udara di Irak Utara dan Suriah pada Minggu (14/1/2024).
Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pihaknya telah menghancurkan 24 sasaran militan Kurdi.
Dalam sebuah pernyataan, ia juga menambahkan banyak militan telah "dinetralisir" dalam serangan tersebut.
Istilah "dinetralkan" apabila digunakan dalam ungkapan seperti itu paling sering berarti "dibunuh", dikutip dari Reuters.
Adapun Turki menargetkan serangan di wilayah Suriah utara dan Metina, Hakurk, Gara, Asos dan Qandil di Irak utara.
Sasarannya mencakup gua, tempat berlindung, bunker. depot dan fasilitas produksi gas alam.
Serangan tersebut terjadi pada pukul 10 malam, waktu setempat.
Sebelumnya, 9 tentara Turki tewas dalam bentrokan pada hari Jumat dengan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Pada Jumat malam, para penyerang berusaha menyusup ke pangkalan militer di wilayah semi-otonom Kurdi di Irak utara.
Serangan tersebut menewaskan 5 tentara, sementara 4 tentara lainnya meninggal karena luka kritis.
Belum ada komentar langsung dari PKK, pemerintah di Baghdad atau pemerintah di wilayah tersebut.
Baca juga: Reaksi Dunia atas Serangan AS-Inggris terhadap Houthi di Yaman, Turki: Laut Merah jadi Lautan Darah
Kemudian Turki melancarkan serangan pembalasan atas kematian para tentara tersebut.
Para pasukan mengebom beberapa lokasi yang diduga terkait dengan kelompok Kurdi di Suriah dan Irak utara.
Pada hari Sabtu, Turki juga melakukan penggerebekan.