Meski berlawanan dengan Zelensky, Lira mengaku sangat mencintai Ukraina dan rakyatnya dan bahwa semuanya adalah sebuah tragedi.
Tetapi ia ngotot konflik Ukraina-Rusia terjadi karena provokasi pemerintah Zelensky dan pendukung Baratnya.
Jurnalis ini menegaskan Ukraina tidak memiliki peluang untuk menang melawan Rusia dan memperkirakan kegagalan.
Media Barat juga tidak lepas dari hujatannya. Ia mengatakan media Barat menggambarkan Ukraina sebagai sebuah “negara demokrasi,”.
Sementara korupsi yang merajalela di pemerintahan dan Barat menerbitkan daftar penentang Zelensky yang menurutnya harus 'dihilangkan' oleh otoritas Kiev.
Komentar Tokoh di AS
Nasib Gonzalo Lira juga sempat direspons oleh Bos X dan Tesla, Elon Musk. Ia mempertanyakan tanggungjawab pemerintah AS yang terkesan lepas tangan dengan keadaan warganya tersebut.
Pada Desember lalu, Musk mempertanyakan bagaimana mungkin AS yang telah menyumbangkan 100 miliar dolar ke Ukraina tidak bisa membebaskan warganya yang dipenjara oleh Kiev.
"Ini akan menjadi masalah serius jika ternyata jurnalis tersebut dianiaya karena hanya mengkritik Zelensky,” tambah Musk pada Desember 2023.
Musk pada Sabtu lalu Musk kembali berkomentar tentang Lira. “Ini sangat kacau!” tulis Musk di X mengomentari postingan pengusaha dan investor, David Sacks, yang juga mengecam kelambanan Pemerintah AS dalam kasus ini.
“Pemerintahan Biden bisa saja mendapatkan kembali Gonzalo Lira melalui panggilan telepon, tetapi tidak melakukan apa pun. Oleh karena itu, pemerintah Ukraina tahu bahwa mereka dapat bertindak tanpa mendapat hukuman,” tulis Sacks.
Dia juga menggambarkan kasus Lira sebagai bukti bahwa Ukraina dikendalikan oleh “rezim yang preman dan tidak terikat.”
Selain itu, anak mantan Presiden AS Donald Trump, Donald Trump Jr. juga turut berkomentar dalam media X. Ia menyatakan kematian Lira sebagai sebuah pembunuhan, dan itu adalah ulah dari Presiden Zelensky.
Trump Jr. mengecam kebijakan AS dalam mengirimkan bantuan ke negara di mana warga Amerika terbunuh.