Surat kabar Israel Haaretz mengkritik Benjamin Netanyahu, kepala pemerintahan negara pendudukan, dengan menggambarkannya di momen menjelang perang 100 hari di Jalur Gaza sebagai "ahli kegagalan di berbagai bidang."
Kritik tersebut menyoroti kegagalannya di bidang keamanan, diplomasi, dan ekonomi.
Baca juga: Sibuk Hancurkan Gaza, Agrikultur Israel Morat-marit, Hasil Panen Yordania Banjiri Pasar
Surat kabar tersebut menyatakan, setelah perang yang berkepanjangan ini, prioritas utama pemerintah seharusnya adalah pemulangan tawanan Israel dari Gaza.
"Bahkan jika hal tersebut harus melakukan gencatan senjata, pembebasan ribuan tahanan Palestina, atau “penggulingan” Israel oleh Hamas."
Dalam konteks tujuan perang Israel di Gaza, Haaretz menekankan, pasukan Israel masih bertahan di Gaza dan perubahan terminologi di media tidak mengubah kenyataan ini.
Hal ini dibahas dalam rangka mengganti frasa “melemahkan Hamas” dengan istilah “demiliterisasi Jalur Gaza.”
(oln/hrzt/YA/Mrv/almydn/*)