Abbasi Davani dijatuhi sanksi oleh PBB pada tahun 2007 karena keterlibatannya dalam penelitian rudal nuklir atau balistik.
Presiden Mahmoud Ahmadinejad menyalahkan Amerika Serikat dan Israel atas serangan tersebut.
3. Darioush Rezaeinejad
Pada 23 Juli 2011: Darioush Rezaeinejad, seorang insinyur listrik yang bekerja di fasilitas penelitian keamanan nasional, dibunuh oleh dua pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor di Teheran.
Media pemerintah awalnya mengidentifikasi pria tersebut sebagai Darious Rezaei, seorang profesor fisika.
Beberapa jam kemudian, media pemerintah menarik kembali dan mengatakan korbannya adalah Darioush Rezaeinejad, seorang mahasiswa elektronik.
Wakil Menteri Dalam Negeri Safarili Baratloo mengaku tidak terlibat dalam program nuklir.
Namun seorang pejabat pemerintah asing dan mantan inspektur nuklir PBB menuduh Rezaeinejad sedang mengerjakan saklar tegangan tinggi, bagian yang diperlukan untuk memulai ledakan yang diperlukan untuk memicu hulu ledak nuklir.
Iran menyalahkan Amerika Serikat dan Israel atas pembunuhan tersebut.
4. Mostafa Ahmadi Roshan
Pada 11 Januari 2012 Mostafa Ahmadi Roshan, lulusan teknik kimia, terbunuh setelah dua orang yang mengendarai sepeda motor memasang bom di mobilnya di Teheran utara.
Roshan dan sopirnya tewas. Dua orang lainnya di lokasi kejadian dilaporkan terluka.
Iran mengidentifikasi Ahmadi Roshan sebagai supervisor di fasilitas Pengayaan Uranium Natanz.
Mereka menganggap Israel dan Amerika bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.