“Bom itu bersifat magnetis dan sama dengan yang sebelumnya digunakan untuk membunuh para ilmuwan, dan karya Zionis (Israel),” kata Wakil Gubernur Teheran, Safarali Baratloo.
Pada Oktober 2017, Iran menjatuhkan hukuman mati kepada tersangka karena diduga memberikan informasi kepada Mossad tentang 30 tokoh penting yang bekerja pada penelitian, proyek militer dan nuklir, termasuk Shariari dan Ali Mohammadi.
5. Mohsen Fakhrizadeh
Pada 27 November 2020 Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan nuklir terkemuka, dibunuh dalam serangan pinggir jalan sekitar 40 mil sebelah timur Teheran.
Intelijen Barat dan Israel telah lama menduga bahwa Fakhrizadeh adalah bapak program senjata nuklir rahasia Iran.
Ia sering dibandingkan dengan J. Robert Oppenheimer, bapak bom atom Amerika.
Dia tidak menonjolkan diri hampir sepanjang kariernya.
Namanya tidak dikenal luas bahkan di Iran hingga ia mendapat sanksi dari PBB pada tahun 2007 dan Amerika Serikat pada tahun 2008.
Rincian serangan itu bervariasi. Kementerian Pertahanan Iran awalnya melaporkan bahwa beberapa pria bersenjata melepaskan tembakan ke mobil Fakhrizadeh.
Namun Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, mengatakan bahwa “peralatan elektronik” yang dipicu oleh remote control membunuh ilmuwan tersebut.
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut. Menteri Luar Negeri Javad Zarif mengutuk pembunuhan itu sebagai terorisme.
“Kepengecutan ini—dengan indikasi serius peran Israel—menunjukkan sikap putus asa para pelakunya,” cuitnya. Pada tanggal 30 November, Menteri Intelijen Israel Eli Cohen mengatakan kepada radio lokal bahwa dia tidak mengetahui siapa yang berada di balik serangan tersebut.
Namun seorang pejabat senior pemerintahan AS mengatakan kepada CNN bahwa Israel bertanggung jawab.
(The Iran Primer/ Jerusalem Post)