“Musuh menentang kekuatan Iran… Pengalaman telah membuktikan bahwa kekuatan kami membuat musuh putus asa," jelasnya.
Di tengah situasi Timur Tengah yang memanas, Iran dan Pakistan saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik yang baik.
Hal tersebut terjadi setelah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) meluncurkan rentetan rudal balistik di provinsi Balochistan di Pakistan barat daya pada hari Selasa (16/1/2024).
Diduga IRGC menargetkan markas besar kelompok militan Jaish al-Adl.
Jaish al-Adl adalah kelompok militan Iran yang diyakini memiliki basis di wilayah perbatasan Pakistan, khususnya Balochistan.
Mereka mengaku bertanggung jawab atas banyak serangan teroris di Pakistan.
Pada Rabu malam, seorang perwira senior IRGC ditembak mati di provinsi tersebut, yang tanggung jawabnya diklaim oleh kelompok tersebut melalui saluran Telegramnya, dikutip dari Anadolu Agancy.
Serangan yang dilakukan IRGC pada hari Selasa dikatakan sebagai respons terhadap serangan kelompok tersebut pada bulan Desember.
Pada bulan Desember, Pakistan telah melakukan serangan di sebuah kantor polisi di kota Rask di Sistan-Baluchestan.
Serangan tersebut menewaskan 11 polisi.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada hari Rabu, mengklaim serangan itu ditujukan pada kelompok teroris Iran, bukan warga sipil.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Iran, Timur Tengah