Akan tetapi, Borrell tidak menyertakan bukti untuk mendukung dua klaimnya itu.
"Kabar buruknya ialah Israel, terutama pemerintahnya, sepenuhnya menolak (solusi dua negara), dan kemarin Netanyahu kembali mengatakannya, seolah dia mendahului pernyataan saya hari ini," kata Borrell saat berpidato di Universitas Valladoid, Spanyol, Jumat, (19/1/2024), dikutip dari Euro News.
Klaimnya itu disampaikan sehari setelah Netanyahu menolak permintaan Amerika Serikat (AS) perihal pendirian negara Palestina.
"Kami meyakini solusi dua negara harus dipaksakan dari pihak luar guna mencapai perdamaian," ujar Borrell.
"Namun, saya menegaskan bahwa Israel yang terus menolak solusi itu telah melangkah jauh hingga menciptakan Hamas sendiri. Ya, Hamas telah dibiayai oleh Israel dalam upaya untuk melemahkan Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Fatah," katanya menambahkan.
Borrell menyebut pendirian negara Palestina setelah perang Hamas-Israel berakhir adalah tujuan utama negara Barat.
3. AS Lancarkan Serangan Petang terhadap Houthi, Kerahkan Jet Tempur dan Hancurkan Rudal
Jet tempur Amerika Serikat (AS) kembali menyerang Houthi di Yaman pada hari Jumat, (19/1/2024).
Baca juga: Memalukan, Dua Armada Elite Kapal Perang Inggris Tabrakan, Netizen: Bukan Begitu Cara Perangi Houthi
Menurut pejabat AS, serangan itu menghancurkan tiga rudal antikapal milik Houthi yang sudah direncanakan akan ditembakkan ke Laut Merah bagian selatan.
Dia mengatakan serangan itu dilancarkan dengan jet tempur F-A-18 yang terbang dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower.
Adapun serangan itu adalah serangan keenam terhadap Houthi dalam 10 hari terakhir.
Dikutip dari Associated Press, Komando Pusat AS menyatakan serangan tersebut dilakukan sekitar pukul 18.45 waktu setempat di Ibu Kota Sanaa, Yaman.
AS mendeteksi adanya ancaman terhadap kapal dagang, yakni rudal Houthi. Kemudian, AS menyerang rudal yang sudah siap ditembakkan itu.
Akan tetapi, tidak dijelaskan bagaimana AS menghancurkan rudal itu.