“Kejahatan yang menargetkan dan menghancurkan situs arkeologi harus mendorong dunia dan UNESCO mengambil tindakan untuk melestarikan warisan peradaban dan budaya yang besar ini,” kata Kementerian Pariwisata dan Purbakala Gaza setelah Masjid Agung Omari dibom.
Kini, profesor hubungan internasional Nicola Perugini dari Universitas Edinburgh mengatakan, semua universitas di Gaza telah rusak atau hancur.
Delapan universitas di Gaza kini telah menjadi sasaran sejak IDF memulai pemboman pada tanggal 7 Oktober, menurut IMEMC.
Universitas Birzeit, di Tepi Barat yang diduduki, mengutuk penghancuran sekolah tersebut dan menuduh Israel mencuri 3.000 artefak langka dari museum Israa.
“Universitas Birzeit menegaskan kembali fakta bahwa kejahatan ini adalah bagian dari serangan gencar pendudukan Israel terhadap Palestina,” kata pihak universitas tersebut di media sosial.
“Itu semua adalah bagian dari tujuan pendudukan Israel untuk membuat Gaza tidak bisa dihuni; kelanjutan dari genosida yang dilakukan di Jalur Gaza.”
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)