Hizbullah menyerang pasukan Israel yang sebenarnya sudah bersiap melancarkan serangan terhadap Hizbullah di Lebanon.
Serangan Hizbullah pada hari Selasa (22/1/2024), menargetkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang berada di baratk Zar’it.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Hizbullah, pihaknya menyerang IDF dengan rudal. Dilaporkan ada korban luka dalam serangan itu.
Dikutip dari Al Manar, sebelumnya pada hari Minggu, Hizbullah juga menembakkan rudal di barak Biranit.
Kemudian, Hizbullah menyerang pos militer Ruweisat al-Qarn yang berada di wilayah Lebanon yang kini diduduki Israel.
Kelompok militan asal Lebanon itu selanjutnya menggempur pos militer Hadab al-Bustan.
Tak hanya itu, Hizbullah juga meluncurkan rudal ke arah permukiman Avivim di Israel untuk membalas serangan udara Israel ke permukiman warga sipil di Lebanon selatan.
Baca juga: Ancam Serang Lebanon, Yoav Gallant: Israel Tak Mundur Meski Hizbullah Setop Tembaki Kami
3. 64 Kapal Lolos Berlayar di Laut Merah, Houthi: Asalkan Beri Pesan Tak Berhubungan dengan Israel
Kelompok Houthi Yaman telah meloloskan 65 kapal untuk berlayar di Laut Merah pada Minggu (21/1/2024).
Sebanyak 64 kapal berhasil lolos karena mengibarkan spanduk yang menolak hubungan apapun dengan Israel.
Anggota kelompok Houthi, Mohamed Ali al-Houthi, mengatakan itu merupakan solusi yang tepat untuk bebas berlayar di Laut Merah.
“Solusi paling sederhana yang memungkinkan kapal lewat dengan aman saat melintasi Laut Merah adalah dengan memasang tanda bertuliskan 'Kami tidak memiliki hubungan dengan Israel',” katanya, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Dengan memakai spanduk ini di kapalnya, Houthi mengizinkan 64 kapal yang tidak berhubungan dengan Israel untuk melewati Laut Merah dengan selamat.
“Solusi ini efektif karena 64 kapal berhasil melintasi laut dengan selamat sambil menaikkan rambu ini,” tambahnya.