News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

Populer Internasional: Netanyahu Tolak Permintaan Hamas - 64 Kapal Lolos Berlayar di Laut Merah

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya sebanyak 64 kapal lolos berlayar di Laut Merah asalkan tidak berafiliasi dengan Israel.

Sebagai informasi, Houthi telah meluncurkan serangan kepada kapal-kapal yang diduga memiliki hubungan dengan Israel di Laut Merah sejak 9 Januari.

Houthi mengatakan tujuan mereka melakukan serangan pada kapal-kapal tersebut agar Israel menghentikan serangan di Gaza.

Namun dalam beberapa hari terakhit, Houthi mendapat serangan pembalasan dari AS dan Inggris.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Akses Bongkar Muat Kapal Israel di Melbourne Diblokir Demonstran, Australia Merugi Miliaran Dolar

Sekitar 4.000 demonstran pro-Palestina di Australia melakukan aksi turun ke jalanan, untuk memblokir akses kapal kargo berbendera Israel yang akan melakukan bongkar muat di pelabuhan Melbourne.

Aksi unjuk rasa ini merupakan kali kesekian yang dilakukan demonstran pro-Palestina asal Australia selama 15 minggu terakhir. Sambil membentangkan spanduk bertuliskan "halangi kapal Zim", para demonstran menyerukan kalimat hujatan agar kapal kargo Zim berbendera Israel meninggalkan pelabuhan.

Mohammed Helmy, salah satu penyelenggara demo, mengatakan blokade dimaksudkan untuk menekan pemerintah agar mengambil tindakan atas kekejaman yang terjadi di Gaza akibat agresi Israel.

“Tindakan tersebut telah memblokir pelabuhan sepenuhnya saat ini untuk mengirimkan pesan yang kuat kepada pemerintah bahwa warga Melbourne tidak senang dengan kapal-kapal Zim yang dimuat dari pelabuhan Melbourne,” kata Helmy, Minggu (21/1/2023).

“Masyarakat ingin invasi di Gaza dihentikan, dan jika pemerintah tidak mau mengambil tindakan atau memberikan perhatian, maka kami akan memaksa mereka untuk memberikan perhatian,” imbuh Helmy dikutip dari Middle East Eye.

Sebelum aksi blokade dilakukan, unjuk rasa awalnya digelar di Perpustakaan Negara Bagian Victoria yang kemudian berlanjut ke jalan-jalan Melbourne dan Gedung Parlemen Australia.

Namun setelah demonstrasi terjadi selama berbulan-bulan, aksi protes damai yang disampaikan para demonstran tak kunjung didengarkan oleh pemerintah setempat. Alasan tersebut yang membuat pendung pro-Palestina geram hingga nekat memblokade kapal – kapal Israel di pelabuhan Melbourne.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini