TRIBUNNEWS.COM – Jika Amerika Serikat (AS) benar-benar menyerang Iran, serangan itu disebut akan menimbulkan bencana bagi ekonomi dunia.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya telah berjanji akan memberikan tanggapan tegas atas serangan drone di pangkalan militer AS di dekat perbatasan Suriah-Yordania.
Serangan yang terjadi beberapa hari lalu itu dilaporkan menewaskan tiga tentara AS.
Adapun janji Biden itu memunculkan spekulasi bahwa AS nantinya akan menyerang target di Iran.
Mohammd Marandi, seorang guru besar sastra Inggris dan orientalisme di Universitas Teheran, menilai serangan itu akan berdampak sangat buruk bagi perekonomian dunia.
“Serangan itu akan membuat harga minyak melonjak sangat tinggi,” ujar Marandi dikutip dari Sputnik News.
“Serangan itu pastinya akan menjadi bencana bagi ekonomi global,” katanya menambahkan.
Menurut Marandi, potensi dampak buruk itu akan mencegah AS menyerang Iran secara langsung.
Kata dia, AS akan lebih memilih meneruskan serangannya di Suriah dan Irak. Meski demikian, Marandi juga mengaku bahwa dia juga bisa salah.
Mengenai serangan di pangkalan AS itu, Marandi menyebut kesimpangsiuran tentang apakah pangkalan itu berada di Suriah atau Yordania tidaklah penting.
Hal itu karena kesimpangsiuran itu pada dasarnya menunjukkan bahwa AS tengah menjalankan “aktivitas di Suriah”.
Baca juga: Joe Biden Ditekan untuk Serang Iran, Kemenhan AS Tegaskan Tolak Perangi Iran
Para pejabat AS bersikeras mengatakan bahwa serangan itu terjadi di Tower 22.
Tower 22 adalah pangkalan kecil AS di Yordania yang didirikan lewat kerja sama dengan pemerintah Yordania.
Namun, juru bicara Yordania, Muhannad al Mubaidin, berujar kepada media setempat bahwa serangan itu pada kenyataannya menargetkan pangkalan Al-Tanf yang oleh pemerintah Suriah disebut sebagai wilayah pendudukan ilegal.