News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Solusi Dua Negara Mustahil, Rival Netanyahu: Serahkan Gaza ke Mesir, Tepi Barat ke Yordania

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Avigdor Lieberman, Ketua Partai Yisrael Beiteinu. Partai yang dipimpinnya saat ini sebagai oposisi Pemerintahan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu.

"Itu tidak akan pernah ada," tegasnya.

Karenanya, harus ada pendekatan lain yang menjadi alternatif.

Di masa depan, menurut dia, Mesir harus menguasai Gaza dan Yordania harus mengambil alih sebagian wilayah Tepi Barat.

Itu,kata dia, bukan gagasan baru. Pernah diutarakan oleh mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger sebelum meninggal dunia pada 29 November 2023.

Kissinger mengatakan kepada Politico, “saya yakin Tepi Barat harus berada di bawah kendali Yordania daripada menerapkan solusi dua negara, yang membuat salah satu dari dua wilayah tersebut bertekad untuk menggulingkan Israel.”

Liberman sepakat dengan gagasan “konfederasi antara Yordania dan Palestina, setelah  serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.000 orang Israel.

Saat ini area C Tepi Barat dibagi menjadi tiga bagian. Area A dan B berada di bawah naungan Otoritas Palestina.

Sedangkkan area C, tempat seluruh pemukiman berada, berada di bawah kendali militer dan sipil IDF.

Berdasarkan rencana Liberman, “seluruh Area A dan sebagian kecil B” akan berada di bawah kendali Yordania melalui konfederasi.

Sementara Israel akan menerapkan kedaulatan pada sisa Area B dan seluruh Area C.

Terkait Gaza, Lieberman dulu sering bersuara lantang menyerukan IDF untuk menegakkan kembali kendali keamanan di wilayah itu.

Namun, ia berubah pikiran sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Menurut dia, Israel harus memutus hubungan dengan Gaza dan menyerahkan wilayah itu kepada Mesir.

“Pada akhirnya Mesir harus mengambil kendali.. Jalur Gaza sesuai mandat PBB dan Liga Arab,” katanya.

Ia menilai Israel seperti tak punya pilihan selain itu.

"Semua proposal lain yang saya lihat tidak realistis. (Solusi dua negara) Itu adalah misi yang mustahil.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini