Dilansir The Guardian, Houthi mengatakan mereka telah berhasil menargetkan kapal Inggris dan AS di Laut Merah.
Klaim Houthi inimenimbulkan keraguan atas efektivitas gelombang serangan AS-Inggris terhadap lokasi rudal milik kelompok tersebut di Yaman.
Tak satu pun dari kedua kapal tersebut mengalami kerusakan parah.
Tapi insiden tersebut akan menggarisbawahi perlunya kapal komersial membayar premi asuransi yang lebih tinggi atau menempuh rute yang lebih lama dan lebih mahal untuk menghindari ancaman serangan Houthi.
Kapal ketiga menjadi sasaran pada Selasa (6/2/2024) sore, namun tidak terkena serangan, setidaknya meyakinkan Inggris bahwa kemampuan Houthi mungkin telah terdegradasi oleh serangan udara AS-Inggris.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)