Houthi Yaman: AS dan Inggris Sudah Lancarkan 300 Serangan Sejak Bulan Lalu
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Ansarallah (Houthi) Yaman pada Senin (5/2/2024), menyatakan kalau pihak Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan 300 serangan udara di Yaman sejak bulan lalu
Houthi menegaskan, ratusan serangan AS dan Inggris itu akan mereka balas.
Baca juga: Lawan Logika AS dan Barat, PM Malaysia: Masalahnya Bukan Houthi Tapi Agresi Militer Israel di Gaza
“AS menyerang Yaman dan mereka tidak akan lolos dari hukuman,” kata Hujar ussein al-Ezzi, seorang pejabat Houthi di Kementerian Luar Negeri pada konferensi pers yang dikutip Televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi.
“Kami tidak pernah bisa diam terhadap agresi terhadap negara kami, dan hal itu tidak akan mempengaruhi posisi kami terhadap Gaza dan Palestina,” tambahnya.
Pejabat Houthi mengatakan kalau serangan terhadap kapal-kapal Amerika dan Inggris di Laut Merah “adalah akibat dari agresi terhadap Yaman.”
Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah, khususnya yang menuju Israel, sejak November.
Mereka mengatakan serangan mereka bertujuan untuk memberikan tekanan pada Israel agar menghentikan serangan mematikannya di Jalur Gaza.
AS dan Inggris, alih-alih menghentikan bombardemen Israel di Gaza, justru melancarkan serangan udara balasan terhadap target-target di Yaman mulai bulan Januari.
Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.
Hal ini memungkinkan kapal melakukan perjalanan antara Eropa dan Asia untuk menghindari rute angkatan laut yang jauh lebih panjang dan mahal di sekitar ujung selatan Afrika dengan transit melalui Terusan Suez di Mesir.