Katalin Novak merupakan sekutu dekat perdana menteri nasionalis garis keras Hongaria, Viktor Orbán, dan merupakan mantan menteri keluarga.
Pada tahun 2022, ia menjadi wanita pertama yang memegang peran seremonial sebagai presiden Hungaria.
Pidatonya pada hari Sabtu adalah pidato terakhirnya sebagai presiden, kurang dari dua tahun setelah dia menjabat.
Dia meminta maaf kepada para korban dan keluarga mereka dalam pidatonya di televisi pada hari Sabtu, dengan mengatakan bahwa dia telah “melakukan kesalahan.”
Dikutip dari BBC, kontroversi yang menyebabkan pengunduran diri tersebut terjadi setelah nama 25 orang yang diampuni oleh Novak pada April tahun lalu, usai kunjungan Paus Fransiskus ke Hungaria.
Partai-partai oposisi dan pengunjuk rasa di Hungaria menuntut pengunduran dirinya, namun keputusan Novak untuk melakukan hal tersebut sangat mendadak dan tidak terduga.
Wanita kelahiran 1977 ini adalah tokoh populer di Fidesz dan politisi perempuan yang langka di negara yang didominasi laki-laki. Dia adalah sekutu utama Orban dari Hungaria dan sebelumnya bekerja sebagai menteri di negara tersebut.
Pada tahun 2022, ia menjadi wanita pertama yang memegang peran seremonial sebagai presiden Hungaria.
Kasus ini telah menimbulkan skandal politik yang belum pernah terjadi sebelumnya di pemerintahan nasionalis Hungaria.