News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Menlu Iran Peringatkan Israel akan Hadapi Konsekuensi Buruk akibat Serang Rafah

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengecam agresi Israel di Rafah.

Dalam pesannya di platform media sosial X, Hossein Amirabdollahian mengatakan setiap kejahatan Israel dalam melancarkan serangan ke Rafah akan menimbulkan 'konsekuensi buruk' bagi Tel Aviv.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan Israel ke pengungsi Palestina di Rafah adalah 'kejahatan perang dan genosida'.

"Memperluas cakupan kejahatan perang dan genosida rezim pendudukan Israel terhadap pengungsi Palestina di Rafah akan berdampak buruk bagi Tel Aviv," tulisnya di platform X, dikutip dari IFP News.

Selain itu, Israel juga mendapat kecaman keras dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani.

Ia sangat mengutuk keras serangan udara mematikan yang dilakukan rezim Zionis terhadap wilayah pemukiman dan warga sipil di Rafah.

Sambil mencatat bahwa Rafah menampung lebih dari satu juta pengungsi Palestina, Kanaani memperingatkan agresi Israel di Rafah menyebabkan bencana kemanusiaan.

Tidak hanya itu, serangan ini juga menunjukkan kejahatan lain yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Menurutnya, invasi Israel di Rafah ini sangat bertentangan dengan perundingan terkait gencatan senjata.

Serangan udara Israel di Rafah juga bertentangan dengan perintah sementara yang dikeluarkan oleh Mahkamah Internasional.

Ia juga memperingatkan Israel akan menghadapi konsekuensi berbahaya atas segala serangan di Rafah.

Baca juga: Mesir Siap Hadapi Semua Skenario Soal Agresi Militer Israel di Rafah

Kanaani menekankan bahwa ini adalah saat yang tepat bagi AS dan sekutu barat untuk membendung perilaku Israel.

Ia juga menuntut kepada AS dan sekutunya untuk menghentikan pembantaian warga Palestina.

Sementara itu, selama serangan gencar Israel terhadap Gaza, tentara Israel pada bulan Oktober mengebom penyeberangan tersebut, dan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur penyeberangan tersebut.

Pada hari Minggu, lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengatakan tentara Israel menyetujui rencana untuk menyerang Rafah, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Rafah merupakan rumah bagi lebih dari 1,4 juta orang, sebagian besar dari mereka tinggal di tenda-tenda di tengah kurangnya layanan penting.

Pengumuman tentara Israel memicu kekhawatiran PBB dan negara-negara di seluruh dunia karena hal ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi orang-orang yang tidak memiliki tempat untuk berlindung.

Pada hari Senin pasukan pendudukan Israel melakukan pembantaian besar-besaran di Rafah dini hari, dikutip dari Al Mayadeen.

Saat itu, pesawat tempur pendudukan Israel melancarkan lebih dari 50 serangan udara di Rafah.

Sumber-sumber medis Palestina mengatakan, setidaknya 100 orang tewas dan lebih dari 230 orang terluka dalam serangan besar-besaran Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan.

Menanggapi pembantaian tersebut, pejuang Palestina Hamas menekankan bahwa serangan tentara pendudukan Israel di kota Rafah dianggap sebagai kelanjutan dari perang genosida terhadap rakyat Palestina.

Hamas meminta pemerintah AS dan Presiden Biden secara pribadi bertanggung jawab penuh bersama dengan pemerintah pendudukan Israel atas kejahatan ini.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Menlu Iran dan Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini