Di sisi lain, Israel telah menolak klaim kekurangan pasokan di Jalur Gaza.
Israel menuduh bahwa masalah yang ada disebabkan oleh ketidakmampuan PBB untuk mendistribusikan barang-barang tersebut dengan benar begitu mereka memasuki wilayah kantong tersebut.
Update Perang Israel-Hamas
Dilansir Al Jazeera, setidaknya 67 warga Palestina tewas dalam serangan udara dan laut Israel di Rafah pada Senin pagi, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Tentara Israel mengatakan mereka menyelamatkan dua tawanan dari sebuah rumah di lingkungan Shaboura di Rafah dalam semalam, namun Hamas mengecilkan operasi tersebut.
Hamas mengatakan tiga tawanan lagi yang ditahannya tewas dalam serangan udara Israel.
PBB memperingatkan “tingkat kerawanan pangan akut, kelaparan, dan kondisi hampir mirip kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza”.
Serangan darat Israel yang direncanakan di Rafah akan “meledakkan” perundingan pertukaran tawanan, saluran televisi Al-Aqsa mengutip pernyataan seorang pemimpin senior Hamas.
UNRWA melaporkan wabah hepatitis A dan tingginya angka diare di Rafah.
Baca juga: Hizbullah dan Para Pemimpin PIJ Bertemu saat Israel Meningkatkan Serangan Terhadap Gaza dan Lebanon
Hamas mengatakan para pejuangnya telah membunuh 10 tentara Israel dari “jarak nol” di Khan Younis.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memuji pembebasan dua tawanan di Rafah sebagai “titik balik” dalam perang tersebut, namun Hamas menganggap operasi tersebut sebagai “taktik” Israel untuk menyembunyikan kekalahan.
Jaksa ICC menyatakan keprihatinan atas potensi serangan darat oleh pasukan Israel di Rafah.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan 28.340 warga Palestina dan melukai 67.984 lainnya sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel