“Di antara target yang diserang adalah kompleks militer, ruang kendali operasional, dan infrastruktur,” kata IDF, seperti diberitakan BBC.
IDF menambahkan, beberapa target adalah milik Pasukan Radwan elit Hizbullah, yang anggota terlatihnya dianggap sebagai pasukan khusus kelompok tersebut.
Di sisi lain, PBB mendesak penghentian apa yang disebutnya sebagai 'eskalasi berbahaya', yang terjadi bersamaan dengan serangan Israel di Jalur Gaza yang terkepung dan meningkatkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Hizbullah dan Israel.
Lebih banyak serangan Israel dilaporkan di Lebanon selatan pada hari Kamis dan Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengutuk eskalasi tersebut.
“Pada saat kami bersikeras untuk tetap tenang dan menyerukan semua pihak untuk tidak melakukan eskalasi, kami menemukan musuh Israel memperluas agresinya,” kata Najib Mikati dalam pernyataannya.
Baca juga: Gara-gara Terus Diserang Israel, Lebanon akan Ngadu ke Dewan Keamanan PBB
Update Perang Israel-Hamas
Pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Nasser di Khan Younis setelah berminggu-minggu mengepung pusat medis tersebut dalam apa yang oleh pemerintah setempat disebut sebagai 'kejahatan perang' terhadap warga Palestina.
Hamas menyebut tindakan tersebut sebagai “kejahatan perang yang terang-terangan” dan menolak tuduhan bahwa mereka menggunakan Rumah Sakit Nasser untuk tujuan militer.
Hamas juga mengatakan Israel berada dalam “episode baru dalam serangkaian kebohongan” untuk membenarkan serangan terhadap fasilitas medis.
Seorang juru bicara UNICEF mengatakan meskipun badan tersebut memiliki akses ke Gaza selatan, bantuan di wilayah utara “tidak ada sejak awal tahun ini”.
Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Israel mencegah tepung mencapai Gaza, di mana masyarakatnya menghadapi risiko kelaparan.
Baca juga: Warga Israel Ragukan Kemampuan Tentara Netanyahu: Tak Yakin IDF Bisa Memenangkan Perang di Gaza
Hizbullah dan Israel terus saling baku tembak, dan kelompok Lebanon tersebut mengklaim dua serangan roket terhadap sebuah kota di Israel utara.
AS mengatakan “dalam situasi saat ini”, tanpa adanya rencana untuk melindungi warga sipil yang berdesakan di Rafah, serangan Israel di kota Gaza selatan akan menjadi “bencana”.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan 28.663 warga Palestina dan melukai 68.395 orang sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel