Jumlah warga Palestina yang terbunuh melebihi 28.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Ketua Kelompok Arab bulan ini, Duta Besar Tunisia untuk PBB Tarek Ladeb, mengatakan pada Rabu lalu bahwa sekitar 1,5 juta warga Palestina yang mencari keselamatan di kota Rafah di selatan Gaza, menghadapi skenario bencana jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap melanjutkan potensi serangan sipil dan militer di wilayah yang berbatasan dengan Mesir itu.
Netanyahu memerintahkan militer untuk membuat rencana evakuasi Rafah, namun Israel belum mengumumkan batas waktunya.
Rancangan resolusi Aljazair juga mengungkapkan keprihatinan atas situasi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Aljazair menegaskan kembali seruan dewan untuk akses kemanusiaan tanpa hambatan di seluruh wilayah tersebut.
Para pejabat PBB mengatakan seperempat dari 2,3 juta penduduknya menghadapi kelaparan.
Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB telah menawarkan dua resolusi mengenai Gaza.
Resolusi pertama DK PBB pada 15 November menyerukan jeda kemanusiaan di Gaza untuk mengatasi meningkatnya krisis yang dialami warga sipil Palestina selama serangan udara dan darat Israel.
Pada tanggal 22 Desember, dewan tersebut mengadopsi sebuah resolusi yang menyerukan agar segera mempercepat pengiriman bantuan kepada warga sipil yang kelaparan dan putus asa di Gaza, namun tanpa permohonan untuk penangguhan pertempuran antara Israel dan Hamas.
AS, sekutu terdekat Israel, tidak menyetujui kedua resolusi tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)