AS Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza yang Ke-3 Kali, AS Terus Beri Israel Izin untuk Membunuh
TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat telah mengeluarkan veto untuk yang ketiga kalinya terhadap resolusi gencatan senjata di Gaza.
Duta Besar Rusia mengatakan Washington terus memberi Israel 'izin untuk membunuh'.
AS mengeluarkan hak veto terhadap resolusi gencatan senjata Gaza di Dewan Keamanan PBB pada tanggal 20 Februari, yang merupakan veto ketiga sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober.
Resolusi hari Selasa, yang diajukan oleh Aljazair atas nama seluruh negara Arab, menuntut “gencatan senjata kemanusiaan segera” dan diakhirinya perang di Gaza.
Resolusi Aljazair menyerukan penghentian “pengungsian paksa penduduk sipil Palestina yang melanggar hukum internasional,” dan menuntut “penghentian segera terhadap pelanggaran tersebut dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat.”
Amar Benjama, duta besar Aljazair, berbicara kepada Dewan Keamanan, menyatakan bahwa “sekarang adalah waktu untuk bertindak dan waktu untuk kebenaran.”
Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menyatakan bahwa Washington mengusulkan resolusi terpisah yang menyerukan gencatan senjata dengan syarat semua tawanan Israel di Gaza dibebaskan, dan menambahkan bahwa sudah saatnya dewan mengutuk Hamas.
“Mari kita berkomitmen untuk melakukan hal ini dengan cara yang benar dan pada waktu yang tepat,” tambah Thomas-Greenfield, tanpa menyebutkan ribuan warga Palestina yang ditawan di penjara-penjara Israel.
Baca juga: AS Veto Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza tapi akan Ajukan Resolusi Lain, Apa Bedanya?
Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia menyatakan kepada dewan bahwa Washington terus memberikan “izin untuk membunuh” kepada Israel.
“Kami menyerukan keanggotaan Dewan untuk melawan pelanggaran hukum di Washington,” tambah Nebenzia.
Tiga belas anggota Dewan Keamanan mendukung resolusi gencatan senjata, yang gagal akibat veto AS. Inggris abstain.
“Kita telah menyaksikan halaman hitam lain dalam sejarah Dewan Keamanan,” kata Nebenzia dari Rusia setelah pemungutan suara.
Duta Besar Tiongkok Zhang Jun mengatakan bahwa veto Washington mengirimkan pesan yang salah dan akan memperburuk krisis di Gaza, dan menambahkan bahwa tidak ada pembenaran yang dapat dibuat AS untuk mengatakan bahwa resolusi Aljazair membahayakan negosiasi yang sedang berlangsung.