News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Berkedok Perang di Jalur Gaza, Tentara Israel Curi Senjata dan Dijual ke Geng Kriminal

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel berkumpul di lokasi festival musik Supernova dekat Kibbutz Reim di Israel selatan, pada 17 Desember 2023. --- Tentara Israel curi senjata dengan kedok perang di Jalur Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Media Israel, Kan, mengungkapkan maraknya pencurian senjata yang dilakukan oleh tentara Israel dengan kedok berperang di Jalur Gaza.

Kan, yang berafiliasi dengan Broadcasting Corporation, mengatakan ada peningkatan fenomena pencurian senjata dan amunisi yang mengkhawatirkan di tentara Israel.

"Peningkatan ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa hal itu juga akan menjangkau organisasi bersenjata Israel di Tepi Barat," lapor Kan, Rabu (21/2/2024) malam.

Laporan tersebut mengutip Roi Sharon, koresponden militer Kan.

“Di tentara Israel, kami sebenarnya prihatin dengan tentara atau bahkan warga yang mencuri granat tangan dengan daya ledak tinggi, serta rudal anti-tank, dari dalam Jalur Gaza atau wilayah lain di mana kekuatan-kekuatan berkumpul di luarnya, dan mentransfernya ke geng kriminal," kata Roi Sharon kepada Kan.

Ia menuduh geng kriminal di Israel mungkin bisa menyalurkan atau menjual kembali senjata itu kepada warga Palestina yang melakukan perlawanan terhadap Israel di Tepi Barat.

Menurutnya, meski setiap bom dan rudal anti-tank ada angkanya, namun dalam perang banyak terjadi kekacauan, operasi pasokan senjata terus menerus, dan bom serta rudal yang diluncurkan tidak dihitung.

“Ini memfasilitasi proses tentara mencuri bom dan rudal anti-tank dan membawanya pulang, baik sebagai suvenir atau untuk dijual ke organisasi kejahatan,” katanya.

“Minggu ini, seorang warga Palestina dari Yerusalem Timur ditangkap ketika dia berada di Israel utara dan memiliki rudal anti-tank Matador, yang banyak digunakan tentara di Jalur Gaza,” lanjutnya.

Ia juga mengatakan, setidaknya ada 15 granat tangan ditembakkan ke Israel dalam waktu 10 hari pada Januari 2024.

"Granat ini bukan granat tua, melainkan versi modern yang digunakan oleh tentara," katanya.

Baca juga: Warga Tel Aviv Nyamar Jadi Tentara Israel, Curi Uang dan Senjata di Jalur Gaza

Dia menunjukkan bahwa mengingat kekhawatiran bahwa senjata-senjata ini akan mencapai Tepi Barat dari dalam Garis Hijau (wilayah 1948), tentara Israel bermaksud memperketat pemeriksaan di penyeberangan dan pos pemeriksaan Israel.

Pada Selasa (20/2/2024), Kan mengungkapkan bahwa Polisi Perbatasan Israel menemukan tiga granat tangan berdaya ledak tinggi dicuri dari tentara Israel di kota Or Akiva, dekat kota Haifa (utara).

Israel mengatakan sedang menyelidiki pencurian senjata dan amunisi yang digunakan oleh tentara Israel di Jalur Gaza.

Warga Israel Curi Senjata

Sebelumnya, kasus pencurian senjata selama Israel melakukan agresinya di Jalur Gaza ini bukan yang pertama.

Roi Yifrah (35), seorang warga Kota Tel Aviv, nekat menyamar sebagai tentara Israel dari unit Yamam untuk mencuri uang dan senjata dari zona tempur di Jalur Gaza.

Ia berhasil mencuri banyak peralatan militer dan polisi, seperti seragam, walkie-talkie, drone, beberapa senjata dan amunisi di mobilnya, seperti diberitakan Yedioth Ahronoth.

Roi Yifrah ditangkap pada 17 Desember 2023.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 29.313 jiwa dan 69.333 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (22/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini