TRIBUNNEWS.COM - Pasukan pendudukan Israel di Gaza makin membabi-buta melakukan aksi genoside terhadap warga Palestina.
Terbaru, mereka menembaki sejumlah warga Palestina di pesisir utara Gaza yang sedang mengantre, untuk menunggu truk yang membawa bantuan makanan, Minggu malam, 25 Februri 2024.
Berondongan senjata tentara Israel membunuh sedikitnya 10 orang warga di Kota Gaza.
Kantor berita Wafa melaporkan, aksi penembakan brutal ini juga menyebabkan sedikitnya 15 orang warga Gaza.
Para korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit al-Shifa terdekat.
Di tempat lain di Kota Gaza pada hari Minggu, militer Israel menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan lainnya setelah mengebom sebuah rumah tiga lantai di lingkungan Zeitoun. Ambulans tidak dapat menjangkau korban luka, lapor Wafa.
Masih pada hari yang sama, Minggu, kantor berita Wafa melaporkan tiga orang tewas, termasuk seorang wanita dan seorang anak, ketika militer Israel mengebom sebuah rumah di Rafah di Gaza selatan.
"Kita tidak boleh mati rasa terhadap genosida Israel yang sedang berlangsung," sebut kelompok Muslim AS di Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) yang mengecam pelanggaran yang dilakukan Israel baru-baru ini.
Mereka juga mengecam laporan kematian seorang bayi Palestina di Gaza utara karena kelaparan akibat pengepungan yang dilakukan Israel terhadap wilayah tersebut.
Baca juga: Ramadan Segera Tiba, Israel Dirikan Menara, Pasang Kamera Pengintai di Dinding Barat Masjid Al-Aqsa
“Kejahatan perang sehari-hari yang dilakukan oleh pasukan pemerintah sayap kanan Israel sangat umum terjadi sehingga sebagian besar media Barat berhenti melaporkannya,” kata juru bicara CAIR Ibrahim Hooper dalam sebuah pernyataan.
“Kita tidak boleh mati rasa terhadap genosida Israel yang sedang berlangsung, kelaparan paksa, dan pembersihan etnis yang dialami rakyat Palestina dan hal ini dimungkinkan oleh pemerintahan Biden,” ungkapnya.
Ratusan Warga Gaza Utara Kelaparan dalam Kepungan Militer Israel
Aktivis Palestina dan pembela hak asasi manusia, Mustafa Barghouti mengatakan, ratusan ribu warga Palestina kelaparan di Gaza Utara karena pengepungan tentara Israel.
“Laporan ada bayi berusia 2 bulan meninggal karena kelaparan di Gaza sangatlah mengerikan,” sebutUNRWA dalam sebuah postingan di media sosial.
Baca juga: AS, Israel, Mesir dan Qatar Sepakati Kerangka Dasar Pembebasan Sandera Hamas di Gaza
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan kepada media Amerika Serikat tentang rencananya menggelar operasi invasi darat ke Rafah, termasuk “rencana evakuasi”, kepada kabinet perangnya.