News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Usai Ancam Batasi Akses Jemaah ke Masjid Al-Aqsa saat Ramadhan, IDF Pasang CCTV di Dinding Masjid

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan kompleks Masjid Al-Aqsa diambil dari lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem Timur, pada 20 Oktober 2023. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel mendirikan menara pengawas dan memasang kamera pengintai (CCTV) di dinding barat Masjid Al-Aqsa pada Minggu (25/2/2024).

Menurut laporan WAFA, saksi mata mengatakan tentara Israel telah menempatkan 3 kubus semen di dinding barat masjid.

Tidak hanya itu, mereka juga memasang kamera pengintai di atasnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menyetujui pembatasan masuknya warga Palestina yang tinggal di Israel dan Yerusalem ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan.

Netanyahu dilaporkan akan membuat keputusan resmi mengenai aturan ini dalam beberapa hari mendatang.

“Masuknya umat Palestina ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan akan dibatasi,” lapor saluran tersebut, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Keputusan ini merupakan usulan dari Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvi, dikutip dari Channel 13 Israel.

Usulan tersebut kemudian disetujui oleh Netanyahu.

Rencananya, aturan ini akan diputuskan secara resmi dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet sebelumnya telah memperingatkan keputusan ini akan memperburuk ketegangan, dikutip dari Al Mayadeen.

Apabila aturan ini ditetapkan secara resmi, maka akan ada potensi gangguan antara warga Palestina di Israel dan polisi Israel.

Baca juga: Ramadan Segera Tiba, Israel Dirikan Menara, Pasang Kamera Pengintai di Dinding Barat Masjid Al-Aqsa

Selain itu, menurut badan tersebut, keputusan ini dapat menyebabkan gangguan yang lebih 'berbahaya' dibandingkan meletusnya ketegangan di Yerusalem, Tepi Barat, dan wilayah sekitarnya pada tahun 1948.

Menteri Keamanan, Yoav Gallant, dan Menteri Kabinet Perang, Benny Gantz, memperingatkan Netanyahu untuk mengikuti saran badan keamanan Shin Bet.

Menurut keduanya, apabila tidak mengikuti saran Shin Bet, maka akan merusak persatuan dan kesatuan pemerintahan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini