Prospek invasi Rafah telah memicu kekhawatiran global atas nasib warga sipil Gaza yang terjebak di sana.
Joe Biden mengatakan dia yakin Israel telah memperlambat pemboman terhadap Rafah.
“Mereka harus melakukannya dan mereka telah membuat komitmen kepada saya bahwa mereka akan memastikan adanya kemampuan untuk mengevakuasi sebagian besar wilayah Rafah sebelum mereka pergi dan menghancurkan sisa Hamas,” ujarnya.
“Tapi itu sebuah proses," sambung Joe Biden.
Update Perang Israel-Hamas
Tiga orang tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam serangan pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Pertempuran sengit juga dilaporkan terjadi di kamp pengungsi Far'a.
Para dokter di Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza merawat para korban di lantai setelah pasukan Israel menembaki orang-orang yang menunggu bantuan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berharap "pada Senin depan kita akan mengadakan gencatan senjata ”, dan mengatakan “kita sudah dekat, sudah dekat tetapi belum selesai”.
Joe Biden menambahkan Israel akan menghentikan 'aktivitas' Gaza selama bulan suci Ramadan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.
Baca juga: Hizbullah Balas Serangan Israel, Tembakkan 60 Roket ke Markas Brigade Golani
Hamas mengecam pemerintahan Joe Biden karena membiarkan pengepungan Gaza dan mengatakan kelaparan di wilayah tersebut “adalah aib bagi umat manusia yang tidak akan dihapuskan oleh sejarah”.
Misi AS untuk PBB telah mengedarkan rancangan resolusi kepada anggota Dewan Keamanan PBB yang menyerukan agar mereka 'segera' mencapai kesepakatan gencatan senjata sementara.
Setidaknya 29.782 orang telah tewas dan 70.043 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel