Serangan Israel ke Rafah Tinggal Hitung Hari, Presiden Mesir Gelar Rapat Militer
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Mesir yang juga Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata negara tersebut, Abdel Fattah Al Sisi, dilaporkan menggelar rapat dengan perwira senior militer untuk membahas perkembangan regional dan internasional serta dampaknya terhadap keamanan nasional.
Rapat para petinggi militer Mesir itu digelar seiring pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang mengatakan kalau negara pendudukan itu tetap akan menginvasi Rafah, di Jalur Gaza Palestina, terlepas jadi-tidaknya kesepakatan gencatan senjata.
Baca juga: Biden-Netanyahu Kian Renggang, AS Tetapkan Batas Waktu ke Israel: Patuh atau Tak Lagi Dapat Senjata
Pernyataan Kepresidenan Mesir, Selasa (27/2/2024) menyatakan pertemuan petinggi militer Mesir tersebut dihadiri Menteri Pertahanan Mesir, Letjen Mohamed Zaki dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mesir, Letjen Osama Askar.
Pertemuan tersebut membahas kegiatan dan upaya yang dilakukan angkatan bersenjata untuk menjaga kemampuan negara Mesir dan melindungi kepentingan strategisnya.
Agenda tersebut juga mencakup upaya Mesir dalam mendukung rakyat Palestina untuk meringankan kondisi kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza, melalui koordinasi dengan lembaga-lembaga PBB serta negara-negara regional dan lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, Sisi menyampaikan apresiasinya atas upaya yang dilakukan negara dan lembaga-lembaga nasionalnya dalam menghadapi tantangan akibat krisis global dan regional yang berturut-turut.
Ia menyatakan kebanggaannya atas upaya dan pengorbanan para prajurit angakatan bersenjata Mesir dalam menjalankan segala tugas dan kewajiban yang dilimpahkan kepada mereka untuk melestarikan bangsa dan melindungi keamanan nasional.
Baca juga: Panglima Perang dan Kepala Mata-Mata Israel Diam-Diam ke Mesir Bahas Penyerbuan Rafah
Israel Segera Serbu Rafah
Sejumlah pengamat geopolitik menilai, pembahasan dalam rapat para petinggi militer Mesir dengan sang Presiden terkait pelaksanaan invasi militer darat Israel ke Rafah.
Israel disebut-sebut akan meyerbu Rafah pada bulan Ramadan tahun ini yang akan dimulai pada 10 Maret 2024 mendatang.
Baca juga: Brigjen IDF Ingatkan Netanyahu, Serbuan ke Rafah saat Ramadan Bisa Picu Perang di Yudea dan Samaria
Sinyalemen serbuan Israel itu diutarakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut, kesepakatan gencatan senjata hanya akan menunda serangan militer Israel di Rafah.
Netanyahu pun mengklaim kemenangan total di wilayah tersebut akan terjadi dalam beberapa minggu setelah serangan dimulai.
"Serangan militer Israel di Kota Rafah paling selatan di Gaza bisa agak tertunda jika kesepakatan dicapai untuk gencatan senjata selama berminggu-minggu antara Israel dan Hamas," ujarnya, Minggu, dilansir AP News.
Netanyahu mengatakan, dia akan mengadakan pertemuan Kabinet minggu ini untuk menyetujui rencana operasional yang mencakup evakuasi warga sipil ke tempat lain di Gaza.