Sehingga apabila ia terpilih menjadi Perdana Menteri Palestina, maka tidak akan terjadi kontroversial.
Namun hingga saat ini, belum ada tanda-tanda kapan Mohammad Mustafa akan dipilih atau dicalonkan menjadi Perdana Menteri Palestina.
Tugas Mohammad Mustafa jika Terpilih jadi PM Palestina
Mustafa akan memiliki tugas besar saat menggantikan tugas Shtayyeh.
Tugas yang akan menjadi tanggung jawab Mustafa sebagian besar di bidang manajemen dan diplomasi.
Seperti, wilayah Gaza yang saat ini telah menyisakkan puing-puing.
Warga Gaza yang mengungsi dan membutuhkan bantuan yang menjadi fokus utama.
Hingga Tepi Barat yang terus mengalami kekerasan dan penindasan.
Ekonom Palestina Mohammad Abu Jayyab berharap Mustafa dapat menjadi penengah bagi Hamas dan Israel.
“Semua orang berada dalam krisis. Fatah berada dalam krisis di Tepi Barat dan Hamas jelas berada dalam krisis di Gaza. Mustafa, 69 tahun, bisa mewakili jalan keluar bagi keduan," katanya.
Perjalanan Karier Mustafa
Mustafa menjabat sebagai wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas urusan ekonomi dari tahun 2013 hingga 2014.
Saat itu, ia memimpin sebuah komite yang bertugas membangun kembali Gaza setelah perang tujuh minggu yang menewaskan lebih dari 2.100 warga Palestina.
Pada tahun 2015, Mustafa ditunjuk oleh Presiden Abbas sebagai ketua PIF.
Saat berpidato di Davos pada 17 Januari 2024, Mustafa mengatakan saat ini dampak dari agresi Israel lebih besar dibandingkan satu dekad.
Ia menggambarkan serangan Israel ini menjadi masalah yang sangat besar yang dihadapi rakyat Palestina.