“Tetapi ini juga merupakan gejala dari masalah yang lebih besar... yang telah diderita rakyat Palestina selama 75 tahun tanpa henti,” katanya.
Ia yakin Palestina akan berdiri menjadi negara sendiri.
Mustafa meminta kepada semuanya untuk mendukung ia mewujudkan itu.
“Sampai saat ini kami masih meyakini bahwa kenegaraan bagi Palestina adalah jalan ke depan, sehingga kami berharap kali ini kita bisa mewujudkannya, sehingga seluruh masyarakat di kawasan bisa hidup aman dan damai,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan Otoritas Palestina adalah menyediakan pemerintahan yang lebih baik.
Tujuannya adalah membuat Gaza dan Tepi Barat bersatu.
Namun menurutnya, apabila tidak ada reformasi pemerintahan, maka ini tidak akan terjadi.
"Jika kita tidak bisa menghilangkan pendudukan, tidak ada pemerintahan yang direformasi, tidak ada lembaga yang direformasi yang benar-benar dapat membangun sistem pemerintahan yang sukses, atau mengembangkan perekonomian yang baik,” katanya.
Dia mengatakan dia akan terus fokus pada upaya kemanusiaan dalam jangka pendek dan menengah.
Sebagai informasi, Mustafa lahir di kota Tulkarem, Tepi Barat, serta memiliki gelar PhD di bidang Administrasi Bisnis dan Ekonomi dari George Washington University, dan pernah bekerja di Bank Dunia di Washington.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Mohammad Mustafa, Konflik Palestina vs Israel