News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Al-Quds Bom 2 Kota di Israel Pakai Roket, juga Targetkan Kumpulan IDF di Khan Younis

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang diambil dari posisi dekat Sderot di sepanjang perbatasan Israel dengan Jalur Gaza menunjukkan asap mengepul selama pemboman Israel di wilayah utara Palestina pada 21 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. - Al-Quds dan Al-Qassam mengumumkan kesuksesan mereka melawan tentara Israel di Jalu Gaza, Senin (4/3/2024).

TRIBUNNEWS.com - Memasuki hari ke-150 perang Israel di Gaza, Senin (4/3/2024), Jihad Islam Palestina (Brigade Al-Quds) merilis pernyataan mengenai hasil operasi mereka.

Al-Quds yang melakukan operasi di Khan Younis, sukses membombardir sekumpulan tentara Israel di Al-Zana, menggunakan mortir berat.

“Pejuang kami menghadapi pasukan pendudukan di poros Al-Thaghara dan menargetkan pasukan infanteri menggunakan peluru berat dan alat peledak," ungkap Al-Quds, dikutip dari Palestine Chronicle.

“Kami membombardir, dengan rentetan mortir berat, kumpulan pasukan musuh di daerah Al-Zana, sebelah timur Khan Younis," imbuhnya.

Tak hanya itu, Al-Quds juga mengebom pemukiman dua kota di Israel sebagai tanggapan atas kejahatan pasukan Zionis.

“Kami membom Sderot, Nir Am, dan permukiman (tentara Israel) di wilayah Gaza dengan serangan roket sebagai tanggapan atas kejahatan musuh Zionis terhadap rakyat kami," urai Al-Quds.

Di hari yang sama, kelompok sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, juga mengumumkan kesuksesannya melawan pasukan Zionis.

Lewat pernyataan yang dirilis lewat saluran Telegram, Al-Qassam merinci keberhasilan mereka melawan Israel.

Pertama, Al-Qassam mengungkapkan para pejuangnya sukses menyita dua drone Israel yang sedang menjalankan misi, di daerah Al-Maskar, barat Khan Younis.

"Brigade Al-Qassam menyita dua drone Zionis yang sedang menjalankan misi intelijen musuh di daerah Al-Maskar, sebelah barat kota Khan Younis, di Jalur Gaza selatan," beber Al-Qassam.

Lebih lanjut, Al-Qassam mengungkapkan mereka juga berhasil menargetkan empat tank dan buldoser militer Israel menggunakan Al-Yassin 105.

Baca juga: Abu Obeida: Rezim Netanyahu Sengaja Bunuh Sandera Israel di Gaza untuk Lari dari Tanggung Jawab

Di saat yang bersamaan, pejuang Al-Qassam juga menembak tentara Israel dari jarak dekat.

"Setelah kembali dari garis tempur di lingkungan Al-Amal sebelah barat Khan Younis, pejuang kami mengonfirmasi ledakan mereka menargetkan empat tank Zionis dan buldoser militer dengan peluru Al-Yassin 105, selain menargetkan pasukan Israel di sebuah rumah yang menyebabkan kematian dan cedera."

"(Para pejuang kami) mereka juga menembak dua tentara Israel dari jarak dekat, yang menyebabkan kematian," urai Al-Qassam.

Selain merinci keberhasilan mereka, Al-Qassam juga merilis detik-detik menargetkan tank Israel di wilayah Tal Al-Hawa di Kota Gaza.

Terlihat pejuang Al-Qassam meledakkan tank Israel yang sedang melintas di jalanan.

"Kami menghancurkannya (tank Israel di Tal Al-Hawa) menggunakan peluru Al-Yassin 105," pungkas Al-Qassam.

Militer Israel Butuh 7.000 Pasukan Tambahan

Sebelumnya media Israel, Yedioth Ahronoth, pada Jumat (1/3/2024) pagi, melaporkan IDF mengalami krisis di Gaza dan sangat membutuhkan 7.000 tentara tambahan.

Setengah dari jumlah tersebut dibutuhkan untuk melanjutkan serangan Israel di Gaza.

Angka itu, lapor Ynet, melebihi jumlah tentara yang sudah dijadwalkan untuk direkrut untuk periode mendatang.

Tak hanya ribuan pasukan, IDF juga meminta tambahan 7.500 posisi untuk perwira dan bintara.

Baca juga: Warga di Gaza Hadapi Bencana Kelaparan akibat Blokade Israel, Bertaruh Nyawa demi Dapat Makanan

Jumlah-jumlah itu belum pernah terjadi sebelumnya, yang berarti menandakan IDF mengalami krisis di Gaza selama hampir 150 hari perang.

IDF berulang kali menekankan, mereka memerlukan sumber daya tertentu, termasuk jumlah tentara yang jauh lebih besar.

"Oleh karena itu," seorang perwira tinggi di Staf Umum IDF menegaskan, "bahkan kompensasi uang saya tidak akan cukup."

"Kami benar-benar membutuhkan kekuatan militer yang besar," kata dia.

Diketahui, sekitar 582 tentara IDF gugur dalam pertempuran melawan Hamas.

Beberapa lainnya terluka secara fisik dan psikologis sehingga mereka tidak dapat kembali ke kehidupan normal mereka.

Sejumlah besar komandan, yang memimpin pasukannya seperti yang diharapkan, juga gugur sehingga memerlukan pelatihan untuk penggantinya.

Pengerahan unit khusus dalam perang di Gaza juga akan berdampak pada kondisi tentara karena pelatihannya lebih rumit dan berlarut-larut.

Sebelumnya, pada akhir Februari 2024, Israel mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak bantuan militer Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Militer Israel Disebut Alami Gangguan, Pejabat Senior di Unit Juru Bicara IOF Mundur Ramai-ramai

The Arab News

"Ini adalah kebutuhan mendesak, bantuan (dari AS) bukan untuk sesuatu yang kita gunakan dalam beberapa tahun ke depan," ujar Edelstein beberapa waktu lalu.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini