News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sadisnya Israel, Karyawan Lembaga PBB Pun Disiksa: UNRWA Bilang Stafnya dieksploitasi Seksual

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) berbicara bersama di taman bermain sekolah yang dikelola UNRWA

Lembaga tersebut mengelola sekolah, layanan sosial, pusat kesehatan dan mendistribusikan bantuan makanan kepada 5,9 juta pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki termasuk Yerusalem Timur, ditambah Lebanon, Suriah, dan Yordania.

UNRWA didirikan pada 1949 untuk membantu pengungsi Palestina setelah pembentukan negara Israel dan perang tahun 1948.

Sedikitnya 750.000 warga Palestina melarikan diri atau terpaksa meninggalkan tanah mereka dalam peristiwa yang mereka sebut Nakba atau "bencana".

UNRWA mempekerjakan 13.000 orang di Gaza dan membantu lebih dari setengah populasi wilayah tersebut setiap harinya, yang berjumlah sekitar 2,3 juta orang.

Penangguhan pendanaan baru-baru ini oleh AS dan negara-negara lain telah meningkatkan tekanan terhadap badan tersebut, yang telah menghadapi tantangan besar selama perang yang berlangsung selama kurang lebih lima bulan.

Anak-anak Palestina di antara reuntuhan bangunan yang dibom Israel di kawasan pengungsian warga Palestina di Rafah, Gaza Selatan. (AFP/Said Khatib/Al Jazeera)

Mengorbankan Seluruh Generasi

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menyatakan tidak ada tempat yang aman bagi warga Gaza.

Meskipun kekejaman telah mereka alami, tampaknya hal terburuk masih akan terjadi.

Senada dengan itu, Lazzarini memperingatkan Majelis Umum PBB kalau pembubaran UNRWA, seperti yang diminta oleh Israel, akan mengakibatkan “pengorbanan seluruh generasi anak-anak” dan “menanam benih” bagi perang dan konflik di masa depan.

Dia menekankan, pembubaran badan tersebut merupakan tindakan yang gegabah, karena dapat membahayakan perdamaian dan keamanan global.

Lazzarini lebih lanjut menyatakan bahwa meyakini pembubaran badan tersebut dapat terjadi tanpa mengancam perdamaian dan keamanan global adalah suatu hal yang naif.

Peringatannya datang di tengah kebutuhan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza, dan ia sebelumnya memperingatkan Majelis Umum PBB tentang UNRWA yang mencapai titik puncaknya karena seruan berulang-ulang Israel untuk membubarkan lembaga tersebut dan membekukan dana donor.

Lazzarini juga memperingatkan kalau serangan yang akan terjadi di Rafah, tempat sekitar 1,4 juta pengungsi terkonsentrasi, merupakan ancaman yang signifikan.

Dia menekankan bahwa badan tersebut tidak mampu menyerap guncangan keuangan, terutama mengingat meningkatnya perang di Gaza.

(oln/jn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini