Bulan lalu, tujuh orang lainnya ditangkap dengan alasan serupa.
Sementara pada awal Januari 2024, sebanyak 34 orang ditahan oleh polisi Turki karena dicurigai menjadi mata-mata Israel.
Para tersangka dituduh berencana melakukan kegiatan, termasuk pengintaian dan “mengejar, menyerang, dan menculik” warga negara asing yang tinggal di Turki.
Saat itu, Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc mengatakan sebagian besar tersangka didakwa melakukan “spionase politik atau militer” atas nama intelijen Israel.
Ketegangan hubungan Turki-Israel
Setelah ketegangan selama bertahun-tahun, Turki dan Israel menormalisasi hubungan pada 2022 dan mengangkat kembali duta besar.
Namun, hubungan kedua negara dengan cepat memburuk dengan dimulainya perang Israel-Hamas.
Baca juga: Israel Setuju Usulan Baru dalam Proposal Gencatan Senjata di Paris, Netanyahu Omeli Bos Mossad
Ankara merupakan salah satu kritikus paling keras terhadap kampanye militer Tel Aviv di Gaza.
Pada Desember 2023, kepala badan keamanan Israel Shin Bet mengatakan, organisasinya siap untuk menargetkan kelompok Hamas dimanapun, termasuk di Lebanon, Turki dan Qatar.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan cepat memperingatkan “konsekuensi serius” jika Israel menargetkan siapa pun di wilayah Turki.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)