Fernanda dan Vicente sengaja berkendara dengan sepeda motor mereka untuk menuju Nepal melalui Bhagalpur.
Mereka sempat singgah di Dumka saat penyerangan terjadi.
Dikutip dari Euronews, berdasarkan keterangannya, pasangan tersebut mendirikan tenda di tempat terpencil dekat Pasar Hansdiha.
Saat dia tertidur, beberapa pemuda dari daerah tersebut masuk ke dalam tenda dan bergantian merudapaksanya.
Baca juga: Pekerja Migran India Tewas Kena Serangan Rudal di Israel Utara, New Delhi Minta Jaminan Tel Aviv
Mereka juga menggunakan kekerasan fisik, katanya dalam pengaduannya kepada polisi setempat.
Petugas tiba di lokasi kejadian pada dini hari dan menangkap tiga orang.
Pejabat lain menyebutkan keterlibatan tujuh hingga delapan pemuda.
Polisi India Berhasil Tangkap 8 Pelaku Rudapaksa Turis Spanyol, Korban Diberi Kompensasi Rp 187 Juta
Masa Lalu Keji Pelaku Viral Rudapaksa Turis Spanyol di India, Biawak Pernah Jadi Korban Lalu Dimakan
Setelah penyerangan tersebut, Fernanda dirawat di Klinik Saraiyahat untuk mendapatkan perawatan medis.
"Ini adalah insiden yang patut dikutuk dan polisi mengambil tindakan yang tepat. Pelakunya tidak akan luput," kata Mithilesh Kumar Thakur, menteri regional negara bagian Jhajhand.
Kedutaan Besar Spanyol di India telah menghubungi pihak berwenang dan mengirimkan personel untuk berkonsultasi di wilayah tersebut.
Baca juga: India Ingatkan Warganya di Israel Pindah ke Wilayah Aman, Buntut Pria Tewas Kena Rudal saat Kerja
Keliling Dunia
Vicente dan Fernanda kepada saluran TV Spanyol Antena 3 mengatakan, mereka berkemah karena tidak dapat menemukan hotel di dekatnya.
Mereka berkeliling dunia dengan sepeda motor, mendokumentasikan perjalanan mereka ke hampir 200.000 pengikut di akun Instagram bersama mereka.
Dikutip dari Sky News, di sana mereka menerbitkan rekaman video tentang apa yang terjadi dalam serangan itu.
Dalam video yang sudah tidak tersedia lagi, Vicente mengatakan mulutnya "hancur" setelah dipukul dengan helmnya.