TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana cara kerja pelabuhan sementara yang dibangun Amerika Serikat (AS) di Gaza?
Komando Pusat Militer AS mengatakan sebuah kapal militernya dalam perjalanan dengan muatanĀ peralatan yang dibutuhkan untuk pembangunan struktur dermaga terapung di Gaza pada Minggu (11/3/2024).
Pejabat pertahanan AS mengatakan Brigade Transportasi ke-7, yang berbasis di Pangkalan Gabungan Langley-Eustis di Virginia, mulai mengumpulkanperalatan dan perahu Joint Logistics Over The Shore.
Pembangunan pelabuhan sementara ini dilakukan setelah Washington mengirimkan bantuan melalui udara di tengah ancaman kelaparan di Gaza.
Badan bantuan menyebut penyaluran bantuan makanan melalui udara yang dilakukan AS tidak cukup untuk menenangkan krisis pangan di Gaza, yang terkepung blokade Israel.
Pentagon mengatakan pembangunan pelabuhan sementara di Gaza bisa memakan waktu kurang lebih 60 hari dan melibatkan lebih dari 1.000 tentara Amerika.
Pihak Pentagon juga mengaku belum menentukan bagaimana sistem dermaga terapung itu.
Saat ini, Pentagon masih berdiskusi dengan mitranya - termasuk dengan Israel - mengenai rencana ini.
Meski demikian. rencana besar Amerika tak luput dari sorotan dan kritikan.
Satu di antaranya datang dari Sekretaris Pers Pentagon, Patrick Ryder.
Ia mengaku khawatir ada risiko serangan Hamas terhadap sistem pelabuhan sementara yang dibangun Gedung Putih di Gaza.
Baca juga: Lebih dari 70 Persen Warga Palestina yang Terbunuh di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak
"Tidak ada pasukan AS yang akan memasuki Gaza, untuk sementara (mereka datang) untuk menyelesaikan pembangunan pelabuhan," lapor Ryder.
Rencana pembangunan dermaga terapung tersebut mempunyai dua komponen.
Yang pertama adalah tongkang terapung lepas pantai yang dapat menerima pengiriman bantuan.
Militer AS kemudian akan memindahkan bantuan dari sana ke jalan lintas terapung sepanjang 550 meter (1.800 kaki) yang berlabuh di pantai.