TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Penny Wong memperingatkan bahwa Isreal akan terus kehilangan dukungan dari komunitas internasional, kecuali Tel Aviv mengubah arahnya.
Setuju dengan pandangan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, Wong mengatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu "lebih merugikan Israel ketimbang membantu negaranya" dalam pendekatannya terkait perang dengan Hamas di Gaza.
“Penilaian Presiden Biden benar,” kata Wong pada pertemuan puncak bisnis Australian Financial Review pada hari Selasa (12/3/2023), dikutip dari The Guardian.
Wong sekali lagi mengutuk “serangan teroris mengerikan” yang dilakukan Hamas terhadap Israel selatan pada tanggal 7 Oktober 2023.
"Dunia sangat bersimpati dan solidaritas dengan Israel pada saat itu," ucapnya.
Ia juga mencatat dampak respons militer Israel terhadap kedudukan internasionalnya, dengan menyatakan “sekarang kita menghadapi bencana kemanusiaan di Gaza”.
“Saya pikir dunia merasa ngeri dengan situasi saat ini, hilangnya nyawa warga sipil tak berdosa dan besarnya krisis kemanusiaan," lanjutnya.
"Apa yang ingin saya katakan adalah saya pikir kecuali Israel mengubah arahnya, mereka akan terus kehilangan dukungan," tegas Wong.
Dalam percakapan dengan editor internasional AFR, James Curran, Wong mengatakan Australia menerapkan “diplomasi kekuatan menengah” meskipun pengaruhnya terbatas.
Perkembangan terkini perang Israel-Hamas
- Dikutip dari laporan langsung yang dibagikan oleh jurnalis Al Jazeera pada Selasa (12/3/2023), pasukan pendudukan Israel telah menyerbu kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, kantor berita Wafa melaporkan.
Baca juga: Hizbullah Lancarkan Serangan Besar-besaran, Tembakkan 100 Roket Katyusha ke Pos Militer Israel
Pasukan Israel yang menyamar, didukung oleh bala bantuan militer, mengepung sebuah rumah ketika konfrontasi terjadi antara pemuda Palestina dan tentara Israel.
Pasukan Israel membom rumah yang terkepung dengan rudal Energa, dan mencegah ambulans mendekati daerah tersebut, tambah Wafa.
- Hizbullah mengklaim serangan roket di Dataran Tinggi Golan
Kelompok Lebanon mengklaim serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada pagi hari.
Sebuah pernyataan Hizbullah mengatakan para pejuangnya menargetkan “komando pertahanan udara dan rudal di barak Keila” dan “pangkalan rudal dan artileri di Yoav” dengan lebih dari 100 roket.
Serangan tersebut dilakukan untuk mendukung warga Palestina di Gaza dan sebagai tanggapan atas serangan Israel di Lebanon selatan, termasuk yang terbaru di sekitar kota Baalbek.
Empat orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel di sekitar Baalbek.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)