News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Ubah Pusat Bantuan Kemanusiaan Jadi Perangkap Maut, Tembak Mati Warga Gaza yang Cari Bantuan

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel saat menunggu bantuan kemanusiaan di pantai Kota Gaza dirawat di Rumah Sakit Shifa pada Kamis, 29 Februari 2024. (AP Photo/Mahmoud Essa)

Israel Ubah Pusat Bantuan Kemanusiaan Jadi Perangkap Maut, Tembak Mati Warga Gaza yang Cari Bantuan

TRIBUNNEWS.COM- Israel mengubah Kota Gaza menjadi ‘perangkap maut’ ketika tentara menembak mati puluhan pencari bantuan kemanusiaan.

Ini adalah serangan keempat terhadap pusat bantuan dan warga Gaza yang kelaparan sejak akhir bulan lalu

Pasukan Israel menembak dan membunuh enam warga Palestina dan melukai puluhan orang yang sedang menunggu bantuan makanan di dekat Bundaran Kuwait di Kota Gaza, di Jalur Gaza utara, pada akhir 13 Maret.

Video dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan warga Palestina yang tewas dan terluka tergeletak di depan truk pengiriman bantuan.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah setidaknya lima warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka akibat penembakan tentara Israel terhadap pusat distribusi bantuan UNRWA di kota Rafah paling selatan di Jalur Gaza.

Israel telah berulang kali menyerang pusat-pusat bantuan dan warga Palestina yang kelaparan mengantri untuk mendapatkan makanan dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Pembantaian Baru, Israel Tembaki Warga Gaza yang Antre untuk Dapat Bantuan Makanan pada 12 Maret

Serangan terhadap pusat UNRWA di Rafah terjadi satu hari setelah pasukan Israel melepaskan tembakan ke puluhan warga Palestina yang mengantri untuk mendapatkan bantuan makanan di dekat Bundaran Kuwait di utara Gaza pada hari Selasa.

Pasukan Israel melakukan pembantaian terhadap warga Palestina yang mencari bantuan di Jalan Al-Rashid Gaza utara dekat Bundaran Kuwait pada tanggal 29 Februari.

Serangan brutal tersebut, yang menewaskan lebih dari seratus warga Palestina, kemudian dikenal sebagai Pembantaian Tepung.

Israel telah mengalihkan kesalahan atas serangan itu melalui penyelidikan internal militer, dan Washington telah memveto pernyataan Dewan Keamanan PBB yang meminta pertanggungjawabannya.

Karena beberapa serangan terhadap warga Gaza yang kelaparan di dekat Bundaran Kuwait dan Jalan Al-Rashid, koresponden Al-Jazeera Hani Mahmoud mengatakan pada tanggal 14 Maret bahwa daerah tersebut “sekarang dikenal sebagai jebakan maut.”

“Kami mendengar dari penduduk yang kelaparan dan mengalami trauma yang terdampar di Jalur Gaza menanyakan apa tujuan truk bantuan tersebut masuk ke Gaza dan wilayah utaranya jika mereka terkena tembakan. [Agresi Israel] juga membahayakan pekerjaan pekerja bantuan di lapangan,” tambah Mahmoud.

UNRWA telah kehilangan lebih dari 160 pegawai akibat pemboman Israel.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini