TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, akhirnya mengendarai limusin mewah pemberian Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Jumat (15/3/2024).
Momen ini menjadi catatan tersendiri bagi kedua negara karena mobil merek Aurus tersebut dikirim Putin dan tiba di Pyongyang sejak Februari lalu.
Hal tersebut diungkap oleh adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, melalui kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.
Menurut Kim Yo Jong, kakaknya menggunakan limusin pemberian Putin untuk pertama kalinya.
"Perjalanan tersebut merupakan bukti nyata dari persahabatan Korea Utara-Rusia, yang berkembang secara komprehensif pada tahap baru,” kata Kim Yo Jong.
Hubungan Korea Utara dan Rusia tersebut terlihat semakin erat sejak Kim bertemu Putin di Rusia, September tahun lalu, pertemuan puncak pertama mereka dalam empat tahun.
Putin juga mengundang Kim untuk mencoba limusin Aurus Senat kelas atas miliknya.
Kim Jong Un yang merupakan kolektor mobil mewah disebut tertarik mobil produksi Rusia.
Benar saja, Putin mengirimnya sebagai hadiah pada Februari lalu.
Menurut media pemerintah Rusia, Aurus adalah merek mobil mewah pertama Rusia dan telah digunakan dalam iring-iringan mobil pejabat tinggi sejak Putin pertama kali menggunakan limusin Aurus saat upacara pelantikannya pada 2018.
Di sisi lain, Kim Jong Un memiliki koleksi mobil mewah buatan luar negeri.
Baca juga: Pilpres Rusia Dimulai, Vladimir Putin Kuasai 80 Persen Suara, Bakal Jadi Presiden Seumur Hidup?
Selama kunjungannya ke Rusia, ia melakukan perjalanan antar lokasi pertemuan mengendarai limusin Maybach yang ia bawa menggunakan kereta khususnya.
Limusin lain yang dilaporkan Kim gunakan termasuk Mercedes-Maybach S600 Pullman Guard dan Maybach S62.
Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2021 menyoroti upaya pengiriman kendaraan mewah senilai lebih dari $1 juta atau Rp 15 miliar yang diduga dari Uni Emirat Arab ke Ningbo, Tiongkok, untuk pengiriman selanjutnya ke Korea Utara.
Korea Utara dan Rusia menjadi semakin dekat selama setahun terakhir ketika Korea Utara mengembangkan senjata dan program nuklirnya dan Moskow melanjutkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Amerika Serikat dan Korea Selatan telah menyampaikan kekhawatiran bahwa Korea Utara memasok senjata kepada Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina dengan imbalan keahlian teknologi.
Rusia dan Tiongkok, sekutu tertua Korea Utara, telah berulang kali memblokir upaya untuk menjatuhkan sanksi baru PBB terhadap Korea Utara atas larangan uji coba rudal balistiknya.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan menilai, pemberian Aurus juga merupakan pelanggaran sanksi PBB.
“Kami mengecam Korea Utara karena sikapnya yang kurang ajar dengan mengungkapkan secara terbuka pelanggaran sanksi PBB,” kata seorang pejabat kementerian, dikutip dari Al Jazeera.
“Rusia juga harus menyadari tanggung jawabnya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan menghentikan tindakan yang melanggar norma-norma internasional,” tambah pejabat itu.
Media pemerintah mengatakan bahwa Kim juga memantau latihan pasukan terjun payung pada hari Jumat yang bertujuan untuk menunjukkan kemampuan tentaranya menduduki wilayah musuh dengan satu serangan.
Sikap AS
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) berpendapat Rusia melanggar sanksi internasional terhadap Korea Utara ketika Presiden Rusia, Vladimir Putin, menghadiahkan sebuah mobil mewah kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan penyerahan mobil mewah limusin Aurus buatan Rusia oleh Putin kepada Kim Jong Un kemungkinan bertentangan dengan hukuman PBB terhadap Korea Utara.
”Resolusi Dewan Keamanan PBB memang mengharuskan seluruh negara anggota PBB untuk melarang pasokan kendaraan transportasi dan pasokan mobil mewah ke DPRK (Korea Utara)," kata Matthew Miller, Rabu (21/2/2024).
"Jika ini benar, maka nampaknya Rusia sekali lagi melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang didukungnya sendiri,” tambahnya, dikutip dari Azerbaycan24.
Miller melanjutkan dengan bercanda bahwa Kim Jong Un seharusnya mendapatkan perpanjangan garansi.
Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menampik anggapan bahwa Moskow melanggar sanksi.
Ia juga menanggapi tuduhan serupa dari pejabat Korea Selatan pada Selasa (20/2/2024).
“Jika Seoul memiliki pertanyaan tentang kepatuhan terhadap sanksi PBB terhadap DPRK, maka alih-alih langsung berbicara, mereka sebaiknya menghubungi komite sanksi Dewan Keamanan PBB,” tulisnya dalam postingan Telegram, Rabu.
“Akan menarik untuk mengetahui hal tekanan macam apa yang dilakukan Washington terhadap Seoul untuk mengganggu hubungan dagang yang sah dengan negara lain,” lanjutnya.
Sejak tahun 2006, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan sejumlah resolusi yang memberikan sanksi kepada Korea Utara karena mengembangkan senjata nuklir dan aktivitas terkait, dikutip dari CFR.
Sanksi tersebut antara lain melarang perdagangan senjata/peralatan militer, membekukan aset orang-orang yang terlibat dalam program nuklir, membatasi kerja sama ilmiah, membatasi teknologi penggunaan ganda, kendaraan, mesin industri, logam, dilarang impor barang mewah tertentu, dll.
Baca juga: Putin Pamer Kemesraan, Kirim Hadiah Mobil Mewah Untuk Presiden Korut
Putin Hadiahi Mobil Mewah untuk Kim Jong Un
Hadiah dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, pertama kali dilaporkan pada Selasa di media pemerintah Korea Utara.
Mobil mewah tersebut telah diserahkan kepada otoritas DPRK akhir pekan lalu.
"Kim diberikan sebuah mobil buatan Rusia untuk penggunaan pribadinya oleh Vladimir Vladimirovich Putin, presiden Federasi Rusia,” lapor Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Selasa.
Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un, dan seorang pejabat senior Korea Utara, menyebut hadiah tersebut sebagai demonstrasi jelas dari hubungan pribadi yang istimewa antara kakaknya dan Putin.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kemudian membenarkan laporan tersebut.
“Ketika pemimpin DPRK (Korea Utara) berada di Kosmodrom Vostochny, dia melihat mobil ini, Putin menunjukkannya secara pribadi, dan seperti banyak orang, Kim menyukai mobil ini,” kata Peskov kepada wartawan, Rabu.
“Jadi keputusan ini telah dibuat. Korea Utara adalah tetangga kami, tetangga dekat kami, dan kami bermaksud, dan akan terus, mengembangkan hubungan kami dengan semua tetangga kami, termasuk Korea Utara,” lanjutnya, seperti diberitakan CBS News.
Ia mengatakan mobil yang diberikan kepada Kim Jong Un memang limusin Aurus, namun tidak merinci modelnya.
Sebelumnya, Vladimir Putin bertemu dengan Kim pada September 2023 lalu di timur jauh Rusia, tempat pemimpin Korea Utara tersebut mengunjungi berbagai fasilitas militer dan sipil.
Kedua kepala negara itu juga mengunjungi kosmodrom Vostochny, tempat Putin memamerkan dua kendaraan negara, limusin Aurus.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Yunita Rahmayanti)