Aksi tersebut diselenggarakan oleh kolektif Gernika-Palestina, sekelompok seniman dan aktivis dari negara Basque Spanyol.
Mereka mengenang apa yang terjadi di Gaza dengan membuat situasi yang menggambarkan Gaza saat ini.
Peristiwa di Gaza mengingatkan pada serangan terhadap kota Guernica pada tahun 1937, yang menginspirasi lukisan eponymous Pablo Picasso.
Aksi itu diadakan di sebelah patung Eduardo Chillida di Teluk Concha San Sebastian pada hari Minggu.
Serangan militer Israel di Gaza telah menyebabkan hampir seluruh 2,3 juta penduduknya mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan, meratakan sebagian besar wilayah kantong tersebut.
Aksi serangan Israel telah menewaskan lebih dari 31.000 orang.
Protes dari massa pro-Palestina meminta hentikan genosida.
Gaza telah hancur akibat perang selama lebih dari lima bulan antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Demonstran Basque Membangkitkan kenangan “Guernica” Picasso untuk Penghormatan kepada Korban Gaza
Protes berlanjut di seluruh dunia selama akhir pekan lalu.
Termasuk di Dublin, Irlandia, di mana para pengunjuk rasa menyerukan Leo Varadkar karena bergabung dengan Presiden Biden di Gedung Putih.
Di San Sebastián, Spanyol, para demonstran berunjuk rasa sebelum berbaring di tanah di samping spanduk besar yang menggambarkan bagian dari lukisan antiperang Picasso yang terkenal, “Guernica.”
“Sangat sulit menjadi saksi genosida saat kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kita cukup membawa sebutir pasir saja, meski sebagai upeti,” kata Bernardo Atxaga.
Protes besar lainnya terjadi di Chile, Norwegia, Australia, Yordania, dan kota-kota lain di AS.
(Sumber: AFP, breakinglatest.news, Al Jazeera, The New Arab)