Sementara itu, Murad juga menyerukan kepada seluruh tim medis di Indonesia untuk turut mengirimkan relawan untuk membantu warga Gaza.
“Kita semua harus berkontribusi, bersatu sehingga, setidaknya dalam masalah kesehatan, kita bisa menanganinya bersama-sama,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza saat ini menjadi permasalahan dunia, sehingga kita harus membantu masyarakat Gaza yang terus menjadi korban Israel.
“Kami ingin menekankan sekali lagi bahwa permasalahan di Gaza adalah permasalahan dunia; sebuah masalah bagi kita semua, dan tidak cukup hanya ada satu kelompok yang membantu masyarakat Gaza," tegasnya.
Sebelumnya, relawan medis MER-C dulu bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.
Rumah sakit tersebut dibangun oleh MER-C dengan menggunakan dana bantuan dari masyarakat Indonesia dan mulai beroperasi pada tahun 2015.
Rumah Sakit Indonesia ini juga dirancang dan dibangun dengan bantuan insinyur dan arsitek Indonesia.
Sayangnya, rumah sakit tersebut sudah tidak dapat beroperasi lagi karena telah dihancurkan oleh tentara Israel.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan mematikan pada 7 Oktober 2023.
Serangan ini telah menewaskan lebih dari 31.800 warga Palestina.
Hampir 74.000 warga Palestina mengalami luka-luka akibat serangan Israel.
Adapun 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan.
Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak dan hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait MER-C Indonesia dan Konflik Palestina vs Israel