TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Hamas yang berbasis di Qatar, Ismail Haniyeh, menuduh Israel menyabotase perundingan gencatan senjata dengan melakukan serangan ke Rumah Sakit Al-Shifa.
Belasan orang terbunuh pada hari Senin (18/3/2024), The New Arab melaporkan.
Ratusan orang lainnya juga ditangkap saat penyerbuan rumah sakit terbesar di Gaza tersebut.
Kompleks RS Al-Shifa dipenuhi pasien dan warga yang mengungsi.
Pasukan Israel beralasan orang-orang itu adalah militan Hamas.
“Tindakan pasukan pendudukan Zionis di Kompleks Medis Al-Shifa menegaskan niat mereka untuk menghalangi pemulihan kehidupan di Gaza dan membongkar aspek-aspek penting dari keberadaan manusia,” kata Haniyeh.
“Penargetan yang disengaja terhadap petugas polisi dan pejabat pemerintah di Gaza menggambarkan upaya mereka untuk menabur kekacauan dan melanggengkan kekerasan di antara masyarakat kita yang tangguh."
"Hal ini juga menunjukkan upaya para pemimpin pendudukan untuk menyabotase perundingan yang sedang berlangsung di Doha."
Negosiasi untuk gencatan senjata perang di Gaza dan pembebasan sandera sedang berlangsung di Doha.
Proposal balasan akan segera diajukan ke Hamas, kata negosiator Qatar pada hari Selasa.
Kepala Mossad David Barnea telah terbang untuk melakukan pembicaraan dengan perdana menteri Qatar dan pejabat Mesir pada hari Senin.
Baca juga: Yahya Sinwar dan Ismail Haniyeh Beda Pendapat soal Gencatan Senjata Hamas-Israel
Ini adalah pembicaraan pertama sejak mediator gagal mencapai gencatan senjata sebelum masuk bulan suci Ramadhan.
Menteri Pertahanan AS akan menjamu Menteri Pertahanan Israel minggu depan
Dalam perkembangan terbaru, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin akan menjamu Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant minggu depan, kata seorang pejabat Amerika.
Pertemuan tersebut terjadi setelah Austin baru-baru ini mengundang Gallant untuk berkunjung.