TRIBUNNEWS.COM - Penembakan massal dan pengeboman terjadi di sebuah konser musik di Moskow, Rusia, Jumat (22/3/2024).
Lebih dari 60 orang tewas dan 145 lainnya terluka dalam serangan itu.
Menurut data intelijen Amerika Serikat, serangan itu didalangi oleh cabang dari kelompok ISIS yang ada di Afghanistan, yakni ISIS-K.
Mengutip The Straits Times, berikut informasi seputar ISIS-K dan motif kelompok itu menyerang Rusia.
Apa Itu ISIS-K?
Nama ISIS-Khorasan (ISIS-K) diambil dari istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian Iran, Turkmenistan dan Afghanistan.
ISIS-K juga dikenal dengan nama Islamic State in Khorasan Province (ISKP).
ISIS-K muncul di Afghanistan timur pada akhir tahun 2014 dan dengan cepat dikenal sebagai kelompok yang sangat brutal.
Sebagai salah satu afiliasi regional paling aktif dari kelompok militan ISIS, ISIS-K mengalami penurunan jumlah keanggotaan sejak mencapai puncaknya sekitar tahun 2018.
Adanya pasukan Taliban dan AS menimbulkan kerugian besar pada kelompok tersebut.
Amerika mengatakan kemampuannya untuk mengembangkan intelijen terhadap kelompok ekstremis di Afghanistan seperti ISIS-K telah berkurang sejak penarikan pasukan AS dari negara tersebut pada tahun 2021.
Serangan Apa Saja yang Dilakukan ISIS-K?
ISIS-K memiliki sejarah panjang berbagai serangan teror, termasuk serangan terhadap masjid, baik di dalam dan di luar Afghanistan.
Baca juga: AS Klaim Sudah Ingatkan Rusia Soal Serangan Terorisme di Moskow, Tapi Diabaikan Putin
Sebelumnya pada tahun 2024, AS menyadap komunikasi yang mengonfirmasi kelompok tersebut, melakukan pemboman ganda di Iran yang menewaskan hampir 100 orang.
Pada September 2022, militan ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang mematikan di kedutaan Rusia di Kabul.
ISIS-K juga bertanggung jawab atas serangan terhadap bandara internasional Kabul pada tahun 2021 yang menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil selama evakuasi AS dari negara tersebut.