TRIBUNNEWS.COM -- Sedikitnya 133 orang tewas dalam sebuah serangan teroris di Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, Rusia, pada Jumat (22/3/2024).
Serangan ini menjadi salah satu teror paling mematikan sejak 2004 yang lalu.
Namun masih ada aksi teroris yang menyebabkann korban lebih banyak di negara itu.
Berikut rangkuman dari 79.ru di Rusia serangan teroris di Rusia yang terjadi sejak 1995.
Baca juga: Pengakuan Tersangka Teroris di Rusia, Tak Mengenal Siapa Dalangnya
1. Serangan teroris di Budennovsk
sekelompok teroris yang dipimpin oleh Shamil Basayev masuk ke kota kecil Budyonnovsk di Wilayah Stavropol pada tanggal 14 Juni 1995. Para teroris, menurut berbagai sumber, menyandera 1.200 hingga 1.600 warga setempat, yang digiring ke rumah sakit daerah.
Rusia menuntut penghentian permusuhan di Chechnya dan melakukan negosiasi dengan rezim Dzhokhar Dudayev. Akibat pengambilalihan bersenjata tersebut, 120 orang tewas, termasuk 18 polisi dan 17 personel militer. Lebih dari 400 orang terluka dengan berbagai tingkat keparahan.
Lebih dari 200 militan masih menjalani hukuman di koloni, 22 orang berada dalam daftar buronan federal. Teroris yang tersisa dieliminasi atau mati dalam keadaan lain.
2. Ledakan di bangunan tempat tinggal pada bulan September 1999
Dari tahun 1996 hingga 1999, teroris melakukan serangkaian ledakan di bangunan tempat tinggal di Buinaksk, Moskow dan Volgodonsk. Menurut penyelidikan, para pemimpin Institut Islam Kaukasus, Emir al-Khattab dan Abu Umar, terlibat dalam mengorganisir dan mensponsori serangan teroris.
Para militan berencana mengorganisir pembunuhan massal, menakuti penduduk dan mempengaruhi otoritas negara.
Dilaporkan bahwa dalam semua kasus teroris menggunakan bahan peledak yang berbahan dasar amonium nitrat dan bubuk aluminium. Kelihatannya tidak ada bedanya dengan gula.
Secara total, lebih dari 300 orang tewas, termasuk anak-anak, dan lebih dari 1.700 orang terluka.
Baca juga: Putin: Pelaku Penembakan di Moskow Hampir Lari ke Ukraina, Rusia akan Hukum Mereka
3. Serangan teroris di Dubrovka
Dari tanggal 23 Oktober hingga 26 Oktober 2002, sekelompok 40 militan Chechnya bersenjata yang dipimpin oleh Movsar Barayev menangkap dan menahan 916 orang di gedung Pusat Teater di Dubrovka.
Di dalam setiap silinder terdapat peluru artileri fragmentasi berdaya ledak tinggi 152 mm. Rencananya ledakan akan terjadi satu sama lain, menghancurkan semua makhluk hidup.
Akibat penyerbuan gedung tersebut, petugas FSB melenyapkan seluruh anggota militan dan membebaskan sebagian besar sandera. Menurut angka resmi, antara 130 dan 174 orang tewas, termasuk anak-anak.