Hamas Tidak akan Lepaskan Sandera Israel Sampai Tuntutan Dipenuhi, Ini Beberapa Tuntutan Hamas
TRIBUNNEWS.COM- Gerakan Hamas mengatakan tidak akan melepaskan sandera Israel sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Hamas bersumpah pada hari Rabu bahwa mereka tidak akan melepaskan sandera Israel yang disandera sampai tuntutannya dipenuhi, Anadolu Agency melaporkan.
Hamas menuntut diakhirinya serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan penarikan pasukan Israel dari Wilayah tersebut untuk kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dengan Tel Aviv.
“Hamas tidak akan melepaskan sandera Israel sampai semua tujuannya tercapai,” kata mantan ketua kelompok tersebut, Khaled Meshaal, dalam sebuah acara di Yordania sebagaimana dikutip dalam pernyataan Hamas.
Dia mengatakan kelompok Perlawanan ingin serangan mematikan Israel dihentikan dan pasukan Israel ditarik dari Gaza.
“Kami juga menuntut kembalinya para pengungsi ke rumah mereka dan penyediaan semua bantuan dan tempat berlindung yang diperlukan, rekonstruksi daerah kantong, dan diakhirinya pengepungan,” tambah Meshaal.
Baca juga: Bantu Afrika Selatan di ICJ, Irlandia Akan Campur Tangan dalam Kasus Genosida Israel di Gaza
Qatar, Mesir dan AS melakukan mediasi antara Hamas dan Israel untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera antara kedua belah pihak.
Hamas diperkirakan menyandera lebih dari 130 warga Israel, sementara Tel Aviv menahan lebih dari 9.100 warga Palestina di penjaranya.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.
Hampir 32.500 warga Palestina telah terbunuh dan 74.900 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza selama bulan suci Ramadan.
Meskipun Hamas menyambut baik resolusi tersebut, Israel menolak seruan gencatan senjata dan bersumpah untuk melanjutkan perangnya terhadap wilayah kantong Palestina.
Perang Israel, yang kini memasuki hari ke-173, telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di ICJ, yang pada bulan Januari mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan Tel Aviv menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
(Sumber: Middle East Monitor)