Seorang pejabat senior Israel setuju dan mengatakan, "Bibi melakukan kesalahan."
Sebelumnya pada Selasa, juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan kalau AS tidak dapat memverifikasi laporan media yang menunjukkan bahwa Netanyahu berusaha untuk menjadwal ulang kunjungan delegasi Israel ke Washington yang dibatalkan untuk minggu depan.
Hal ini terjadi setelah Netanyahu mengumumkan pada 25 Maret kalau ia telah membatalkan perjalanan delegasi Israel ke Washington setelah AS menolak untuk memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.
Baca juga: Hamas Sambut Resolusi DK PBB: Siap Bebaskan Sandera dan Letakkan Senjata, Israel Marah-Marah ke AS
Sebelum berangkat ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menekankan pentingnya mencapai konsensus mengenai masalah ini, dengan menyatakan kalau hal ini penting untuk efektivitas dan kelanjutan operasi tentara Israel.
Dia mendesak agar dicapai kompromi mengenai masalah ini.
“Selasa mendatang, proposal keputusan mengenai masalah rekrutmen akan diajukan ke pemerintah oleh perdana menteri, atas inisiatifnya,” tegasnya.
Baca juga: Bantuan Militer AS Lama Datang, Israel Pakai Bom Tua Tahun 1953 ke Gaza
“Posisi saya tidak berubah. Saya tidak akan ikut serta dalam proposal apa pun yang tidak disetujui oleh semua faksi koalisi – dan di bawah kepemimpinan saya, sistem keamanan tidak akan mengajukan proposal tersebut untuk dijadikan undang-undang,” kata Gallant soal perkembangan RUU Wajib militer.
Baca juga: Mati-matian Bela Yahudi Ultra-ortodoks, Netanyahu Ancam Para Menteri Israel Soal RUU Haredi
AS Abstain Picu Kemarahan Israel
AS abstain dalam pemungutan suara DK PBB Pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi untuk menerapkan gencatan senjata di Gaza.
Alih-alih memveto resolusi tersebut, AS malah abstain dalam pemungutan suara tersebut.
Keputusan abstain tersebut memicu kemarahan di kalangan pemimpin Israel, dan Netanyahu mengecam sekutu-sekutunya karena dituduh meninggalkan Israel di PBB.
“Anda tidak bisa mengatakan Anda mendukung hak Israel untuk hidup dan mempertahankan diri dan kemudian menentang Israel ketika mereka menggunakan hak tersebut. Anda tidak bisa mengatakan Anda mendukung tujuan Israel untuk menghancurkan Hamas dan kemudian menentang Israel ketika mereka mengambil tindakan yang diperlukan,” kata Netanyahu setelah pemungutan suara pada resolusi tersebut.
Pada hari pertemuan tersebut dibatalkan, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa AS kecewa karena mereka tidak dapat melakukan “percakapan yang tidak menyenangkan” tentang “alternatif yang layak” selain serangan Rafah.
(oln/memo/khbrn/axios/*)