Ketika pasukan Israel mulai melancarkan serangan berulang kali terhadap Al Shifa hampir dua minggu lalu, Hassouna memutuskan untuk tetap tinggal di rumahnya untuk menghindari penembakan.
Namun, pasukan Israel kemudian menggerebek rumahnya.
“Mereka mengebom pintu dan memaksa kami keluar,” katanya.
Hassouna mengatakan pasukan Israel menculik suami dan dua putranya dan menyuruhnya melarikan diri ke selatan bersama putrinya.
“Mereka memaksa suami dan putra saya melepas pakaian mereka. Mereka mengambilnya, lalu saya dan putri saya pergi,” katanya.
Hassouna mengatakan suami dan satu putranya telah dibebaskan, namun nasib putranya yang lain tidak diketahui. Saat dia dikawal pergi, pasukan Israel menggunakan dia sebagai tameng manusia untuk tank mereka.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang dia, dan saya khawatir,” katanya kepada The National dari Gaza selatan, tempat dia tinggal sekarang.
"Kami mengalami semua duka dan kesedihan. Cukup sudah."
"Jurnalis Palestina Bayan Abusultan memberikan kesaksian yang mengerikan setelah dia absen dari media, ketika militer Israel mengepung rumahnya di dekat Rumah Sakit Shifa di Gaza. Dia mendokumentasikan pembunuhan tragis saudara laki-laki satu-satunya oleh tentara Israel" tulis akun X, PALESTINA ONLINE, @OnlinePalEng.
(Sumber: The Cradle)