Hamas menolak segala bentuk negosiasi yang bisa mengakibatkan pengorbanan tanah Palestina.
Dalam historisnya, Hamas memiliki afiliasi nasional dengan aliansi pasukan Palestina dan afiliasi internasional dengan Ikhwanul Muslimin.
Pada 2006, Hamas memenangi pemilihan legislatif Palestina.
Setahun kemudian, mereka menguasai Jalur Gaza setelah pertempuran yang disebut Pertempuran Gaza. Hamas juga memiliki mayoritas di parlemen Otoritas Nasional Palestina.
Pemimpin Hamas, seperti Khaleed Mashaal dan Ismail Haniyeh berbasis di Qatar.
Sayap militer Hamas kerap melancarkan serangan, terutama sebagai balasan atas tindakan Israel.
Selama sejarahnya, Hamas juga menentang perjanjian damai, seperti Perjanjian Oslo tahun 1993 antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Perbedaan Antara Fatah dan Hamas
Perbedaan antara kedua organisasi ini mencakup sejumlah aspek yang mencerminkan perbedaan ideologis, strategi, dan tujuan politik mereka.
Tujuan politik Fatah telah secara resmi mengakui keberadaan Israel dan memiliki tujuan untuk membentuk negara Palestina di wilayah perbatasan pada 1967.
Di sisi lain, meskipun Hamas menerima gagasan negara Palestina, mereka tidak mengakui kedaulatan Israel.
Ideologi yang berbeda
Perbedaan ideologis antara Fatah dan Hamas sangat mencolok.
Fatah menganut nilai-nilai demokrasi sosial, solusi dua negara, nasionalisme Palestina, dan sekularisme.
Sementara itu, Hamas memiliki ideologi yang mencakup unsur-unsur Islami, sikap anti-Zionisme, nilai-nilai agama, dan bahkan pandangan yang mencirikan antisemitisme.
Para pendiri
Tokoh-tokoh kunci yang membentuk Fatah adalah Salah Khalaf, Yasser Arafat, Khalil al-Wazir, dan Khaled Yashruti.
Adapun Hamas didirikan oleh figur-figur seperti Hassan Yousef, Mahmoud Zahar, Ibrahim Quba, dan Mohammad Taha.
Afiliasi yang berbeda
Secara historis, Fatah memiliki afiliasi dengan Organisasi Pembebasan Palestina (nasional), partai sosialis Eropa, dan aliansi progresif sosialis internasional (internasional).
Sementara itu, Hamas terhubung dengan aliansi pasukan Palestina (nasional) dan Ikhwanul Muslimin (internasional).
Strategi yang berbeda Fatah memilih jalur diplomatis dengan bernegosiasi dengan Israel, sedangkan Hamas mengadopsi strategi perlawanan bersenjata sebagai tanggapan terhadap ketegangan dengan Israel.
*Referensi: Schanzer, J. (2008). Hamas vs. Fatah: the struggle for Palestine. St. Martin's Press.
(oln/khbrn/kmpscm/*)