Pemimpin Fatah: Hamas Didukung Iran dan Israel, Brigade Al-Qassam Berlindung di Balik Anak-anak
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin gerakan Fatah yang juga mantan duta besar Palestina untuk Yordania, Osama Al-Ali, memercikkan kembali perbedaan sifat gerakannya dengan gerakan Hamas.
Dia mengatakan kalau gerakan Hamas mendapatkan dukungan dari Iran dan Israel.
Baca juga: Hamas: Pasukan Arab Apa Pun yang Ikut Agenda Israel di Gaza Bakal Diperangi Sebagai Antek Pendudukan
Dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya, Osama Al-Ali menjelaskan kondisi Gaza saat ini yang dikuasai Hamas seusai menerima gempuran agresi militer Israel selama enam bulan tanpa henti.
Seolah menjelaskan buah pilihan perjuangan Hamas, Osama Al-Ali menyebut tak ada lagi yang bisa dipertahankan dari Gaza.
"Apakah masih ada yang tersisa di Gaza yang bisa dipertahankan? Apa yang harus kita pertahankan? Tanah, bangunan, anak-anak, dan kelaparan... Gaza sudah berakhir."
Baca juga: Suku-Suku di Gaza Tolak Jadi Antek Israel, Hamas Justru Ditikam Bos Intelijen Otoritas Palestina?
Osama Al-Ali secara sinis juga menyindir para pemuda Palestina yang masih berjuang bersama kelompok milisi pembebasan Palestina dengan bertanya:
“Tahukah kalian arti kelaparan?” Ia melanjutkan: “Adakah yang memuji semangat? Adakah yang memuji jihad? Atau Iran?”.
Baca juga: Media Israel Sebut Kepala Intelijen PA akan Bentuk Pasukan Antek IDF, Perang Saudara Lawan Hamas?
Brigade Al-Qassam Berlindung di Balik Anak-anak
Osama Al-Ali juga mengkritik cara Hamas dalam memperjuangkan pembebasan Palestina di Gaza melawan pendudukan Israel.
Dia menjelaskan kalau anggota Hamas menggunakan terowongan yang dibangun di bawah bangunan, dan mencatat bahwa bangunan dibom untuk mencapai terowongan tersebut.
Dia juga mengatakan Brigade Al-Qassam berlindung di balik anak-anak.
Osama Al-Ali bahkan mengatakan kalau Iran membayar Israel untuk mengirimkan senjata ke Tepi Barat.
Dilansir Khaberni, dalam pernyataan sebelumnya, Osama Al-Ali menegaskan Hamas jelas didukung oleh Iran dan Israel.
Al-Ali menyatakan dalam sebuah wawancara dengan Al-Arabiya kalau “Hamas adalah milisi di Palestina yang tidak mewakili negara (Palestina).”