News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Demo di Turki Protes ke Presiden Erdogan yang Masih Ekspor ke Israel, 43 Orang Ditangkap Polisi

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

01/01/2024, Istanbul, Turki, Seorang pria memegang bendera Palestina dan Turki. Ribuan orang berkumpul di Jembatan Galata Istanbul dalam demonstrasi yang mengungkapkan solidaritas terhadap rakyat Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina.

“43 orang ditahan sehubungan dengan insiden tersebut, 38 di antaranya dibebaskan setelah pemeriksaan identitas, dan proses hukum dilakukan terhadap lima orang setelah pernyataan mereka diambil.”

Yerlikaya menambahkan, dua petugas polisi yang terlibat dalam penahanan pengunjuk rasa telah diskors, dan seorang inspektur sipil segera ditugaskan untuk meninjau insiden tersebut.

Presiden Erdogan sebelumnya membandingkan Netanyahu dengan Adolf Hitler namun belum memerintahkan penghentian kuatnya perdagangan Istanbul dengan Tel Aviv.

Trading Economics melaporkan bahwa Turkiye mengekspor hampir $319 juta barang ke Israel pada bulan Januari.

Menurut Basis Data Statistik Perdagangan Luar Negeri Institut Statistik Turki, barang-barang yang diekspor ke Israel meliputi logam mulia, bahan kimia, insektisida, bagian reaktor nuklir, bubuk mesiu, bahan peledak, suku cadang pesawat terbang, serta senjata dan amunisi.

Harian Karar melaporkan pada bulan Maret bahwa aktivitas perdagangan Turki dengan Israel terutama didorong oleh perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan Asosiasi Industrialis dan Pengusaha Independen (MUSIAD), yang dikenal mendukung presiden Turki.

Laporan Karar mengutip perusahaan-perusahaan yang terus mengekspor ke Israel, seperti Evyap Holding, ICDAS, Pamukkale Kablo, Eren Holding, dan Tosyali. Sektor-sektor yang terlibat meliputi tekstil, energi, bahan bangunan, dan produk-produk terkait pertahanan.

Perang Israel di Gaza dan penduduk sipilnya telah berlanjut selama lebih dari enam bulan, menewaskan lebih dari 33.000 warga Palestina, dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantong yang terkepung.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini