TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus terjadi pada Senin (1/4/2024) lalu.
Serangan Israel itu menewaskan komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi – pejabat utama Iran yang bertanggung jawab atas operasi di Suriah dan Lebanon – serta wakilnya dan beberapa perwira IRGC lainnya.
Iran telah bersumpah akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus.
Namun, Iran memberi tahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka akan menahan diri untuk tidak menanggapi serangan udara tersebut jika gencatan senjata di Gaza tercapai, dilaporkan Jadeh Iran pada Minggu (7/4/2024).
Outlet berita tersebut mengutip sumber diplomatik Arab yang tidak disebutkan namanya.
Jadeh Iran mengatakan, sumber itu berbicara kepada outlet berita tersebut dua hari lalu.
"Jika Amerika berhasil mengatasi situasi ini, maka ini akan menjadi kesuksesan besar bagi pemerintahan Biden dan kita dapat mengembangkannya," kata sumber itu, dilansir The Jerusalem Post.
Laporan ini muncul ketika perundingan untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera dilanjutkan antara Israel dan Hamas di Kairo.
Serangan Israel di Damaskus
Diberitakan Al Jazeera, serangan pada Senin lalu merupakan bagian dari pola peningkatan serangan Israel di Suriah sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023.
Serangan-serangan ini sering kali menargetkan gudang, truk, dan bandara.
Baca juga: Hizbullah Tembak Jatuh Drone Hermes 900 Israel di Wilayah Lebanon, Israel Serang Lebanon Timur
Israel menyatakan, serangan-serangan tersebut bertujuan untuk menurunkan jaringan pasokan transnasional Iran untuk kelompok Hizbullah di Lebanon.
Namun, serangan pada hari Senin berbeda karena menyerang fasilitas diplomatik – yang secara langsung menantang kedaulatan Iran – dan membunuh para pemimpin senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Korban paling terkenal adalah Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan veteran yang memimpin sayap operasi luar negeri IRGC, Pasukan Quds, di Suriah dan Lebanon.
Israel Siap Hadapi Ancaman Iran
Militer Israel menyatakan siap menghadapi segala ancaman Iran, seiring meningkatnya ketegangan setelah serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus.