Melman berujar bahwa Iran sudah menargetkan para diplomat Israel dan fasilitas Israel lewat proksi-proksinya, misalnya Hizbullah, di seluruh Eropa selama lebih dari 40 tahun terakhir.
Sebagai contoh, Iran pernah membayar seorang warga Pakistan di Jerman untuk membunuh pengacara pro-Israel.
Mirip dengan Melman, pakar dari Institut Kemanan Nasional dan Strategi Israel bernama Ben Sabti juga menduga Iran tidak akan menyerang Israel secara langsung.
“Perkiraan saya ialah bahwa Iran tidak akan menyerang Israel secara langsung karena hal itu tidak ada gunanya,” kata Sabti dikutip dari Iran International.
Baca juga: Menlu Iran Resmikan Bangunan Baru Layanan Konsuler Iran di Damaskus Dekat Konsulat yang Dibom Israel
Sementara itu, informasi intelijen yang didapatkan AS menyebutkan bahwa Israel tengah menyiapkan aksi pembalasan.
Dalam serangan balasan Iran itu, pesawat nirawak jenis Shahed dan rudal penjelajah mungkin dikerahkan.
Para pejabat AS mengatakan belum mengetahui kapan serangan akan dilakukan dan apa saja target serangan.
Hal lain yang belum diketahui ialah dari mana rudal dan pesawat nirawak Iran akan diluncurkan, yakni apakah dari Irak, Suriah, atau langsung dari wilayah Iran.
(Tribunnews/Febri)