Akan tetapi, narasumber itu mengatakan Iran "tidak punya komando dan kendali yang sempurna" atas proksi-proksinya.
Meski demikian, potensi serangan Iran terhadap fasilitas AS tidak bisa dikesampingkan sepenuhnya.
Pada hari Senin, (8/4/2024), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menuding AS telah memberi Israel "lampu hijau" untuk melancarkan serangan di Damaskus.
"Saya ingin berkata dengan suara keras dari sini di Damaskus bahwa Amerika punya tanggung jawab atas apa yang terjadi dan harus bertanggung jawab," kata Amirabdollahian kepada wartawan di Damaskus saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad, dikutip dari Associated Press.
Sebelumnya, Amirabdollahian menyebut AS dan "dua negara Eropa" tidak mengecam serangan di Kedutaan Iran.
Dia menyebut tidak ada kecaman itu menandakan bahwa AS sudah memberi Israel "lampu hijau" untuk melancarkan serangan itu.
Di sisi lain, AS mengaku tidak mengetahu rencana serangan udara Israel itu meski negara itu adalah sekutu penting Israel.
Israel hingga kini belum mengaku berada di balik serangan tersebut.
Baca juga: Israel akan Serang Rafah, tapi Iran akan Serang Israel, Mana yang akan Lebih Dulu Terjadi?
Namun, juru bicara Kementerian Pertahahan AS Sabrina Singh menyebut AS sudah menganggap Israellah yang melakukannya.
Iran mungkin lancarkan serangan dari Irak/Suriah
Seorang jurnalis investigasi dan pengamat keamanan asal Israel, Yossi Melman, memprediksi Iran tidak akan melancarkan serangan secara langsung.
Melman ragu bahwa Khamenei akan mengizinkan adanya serangan balasan secara langsung meskipun Iran sudah berjani akan melakukannya.
Kata Melman, serangan seperti itu akan secara langsung dikaitkan dengan Teheran.
Dia kemudian memprediksi Iran akan tetap menyerang, tetapi tidak dari wilayah Iran.
Menurutnya, serangan bisa berasal “dari Irak dan/atau Suriah dan lebih intensif”.