TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Dr Mohammed Al-Issa menyebut situasi di Gaza merupakan kesalahan pemerintah Israel, bukan pada masyarakat Yahudi.
"Saya ingin menegaskan bahwa pemerintah Israel harus disalahkan atas situasi di Gaza, dan bukan orang-orang Yahudi," katanya, dikutip dari Al Arabiya.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Al-Issa diwawancara secara eksklusif oleh Al Arabiya English’s Riz Khan Show.
“Sangat penting untuk membedakan antara tindakan pemerintah Israel saat ini dan tindakan Yahudi sebagai agama atau pengikut suatu agama," jelasnya.
Selama wawancara tersebut, Al-Issa juga mengatakan pembantaian terhadap perempuan dan anak-anak di Gaza sangat memilukan dan tidak dapat diterima.
“Kita telah melihat situasi yang memilukan di Gaza dan situasi yang sangat menyakitkan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober," ucapnya.
"Kita harus bersikap adil di sini. Reaksi dan balas dendam massal serta pembunuhan perempuan dan anak-anak sangat memilukan dan tidak dapat diterima dengan dalih apa pun,” tambah Al-Issa.
Al-Issa telah menjadi tokoh yang menyuarakan sikap moderat dan kerja sama dalam Islam dan di luar Islam.
Juga dikenal sebagai sosok yang turut membangun jembatan dengan para pemimpin agama dan pemerintah di seluruh dunia.
Ia juga mewakili tokoh kunci dalam memberikan bimbingan spiritual untuk Visi Arab Saudi 2030 – program Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS) yang dirancang untuk memodernisasi Kerajaan pada akhir dekade ini.
Sebagai Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Al-Issa telah berkeliling dunia, berbagi visinya dengan para pemimpin penginjil di AS dan berempati dengan para pemimpin agama Yahudi di kamp kematian Nazi di Auschwitz.
Baca juga: Liga Muslim Dunia Serukan Negara dan Organisasi Bersatu Hentikan Perang di Palestina
Bulan lalu, ia menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Muslim di kota suci Mekkah, dalam sebuah acara peletakan batu pertama.
Apa itu Liga Muslim Dunia?
Liga Muslim Dunia adalah organisasi internasional, berbasis di Makkah Al-Mukarramah.
Tentunya, anggotanya terdiri dari negara yang menganut Islam.
Tujuannya adalah memperjelas pesan agama Islam yang sebenarnya dan membangun jembatan kerjasama yang islami dan berkemanusiaan serta meningkatkan persahabatan antar manusia.
Liga Muslim Dunia didirikan berdasarkan keputusan yang dikeluarkan oleh Konferensi Umum Islam, yang diselenggarakan di Makkah Al-Mukarramah pada tanggal 14 Dzulhijjah 1381 H bertepatan dengan tanggal 18 Mei (1962 M).
Liga Muslim Dunia berpartisipasi dalam:
- Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai anggota pengamat dewan ekonomi dan sosial di antara organisasi non-pemerintah internasional dalam status konsultatif.
- Organisasi Kerjasama Islam sebagai pengamat; dan bertugas menghadiri konferensi tingkat tinggi, menteri luar negeri, dan semua konferensi organisasi.
- Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai anggota.
- Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) sebagai anggota.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)